Kalau mereka (leluhur) sudah membuatkan kita (benteng) seagung ini masa kita tidak bisa mengantar menjadi kelas dunia. Jadi tanggung jawab kita sebagai generasi hari ini bagaimana lebih membesarkan lagi
Baubau (ANTARA) - Pemkot Baubau, Sulawesi Tenggara, berupaya agar Benteng Wolio menjadi warisan dunia setelah pada 2021 mendapatkan status sebagai cagar budaya nasional dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Jadi seminar awal ini untuk menyiapkan dokumen agar Benteng Wolio bisa didorong jadi warisan dunia," ujar Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse usai menghadiri Seminar Awal Penyusunan Dokumen Pengusulan Benteng Wolio Sebagai Warisan Dunia (World Heritage UNESCO), di Baubau, Selasa.

Pihaknya berharap, dengan menjadi warisan dunia, benteng yang dibuat oleh leluhur itu bisa terpelihara dengan baik dan menjadi perhatian masyarakat internasional untuk ikut juga menjaganya sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

"Kalau mereka (leluhur) sudah membuatkan kita (benteng) seagung ini masa kita tidak bisa mengantar menjadi kelas dunia. Jadi tanggung jawab kita sebagai generasi hari ini bagaimana lebih membesarkan lagi," ujarnya.

Menurut dia, meski upaya dalam membesarkan benteng ciptaan leluhur itu tidak seperti itu, namun paling tidak namanya bisa menjadi lebih besar melampaui ekspektasi, sehingga bukan hanya menjadi kebanggaan masyarakat daerah itu tetapi juga masyarakat Indonesia dan internasional.

"Makanya saya katakan tadi ini adalah kemuliaan masa lalu yang kita harus mewariskan kembali kepada generasi berikutnya, tapi kita pelihara untuk menjadi kejayaan masa depan kita," ujar orang nomor satu di Baubau ini.

Mengenai dampak yang akan diperoleh masyarakat dengan menjadi warisan dunia, kata dia, tentunya itu akan menjadi perhatian internasional karena ini sudah menjadi bagian dari warisan dunia.

"Mungkin dari aspek pembiayaan untuk pelestarian ataupun apa bisa, karena ini sudah menjadi bagian dari warisan dunia, sehingga dunia akan menjaganya walaupun dari keinginan kita untuk menjadi warisan dunia itu ada hal juga yang harus kita waspadai," ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Baubau, La Ode Aswad mengatakan seminar awal penyusunan dokumen pengusulan benteng Wolio itu menghadirkan lima orang pemateri yang merupakan tim tenaga ahli baik dari bidang arkeologi, sejarah dan lainnya dari sejumlah Universitas di Sultra.

"Selain seminar ini kemudian (seminar) akhir, tentu ini akan berproses dan mudah-mudahan menghasilkan dokumen seperti harapan pak Wali Kota tadi dokumen ini juga penting," ujar mantan Kepala Bappeda Baubau ini.

Seminar awal tersebut, kata La Ode Aswad, merupakan bagian atau salah satu dari diantara syarat-syarat walaupun prosesnya masih panjang untuk bisa diakui seperti kota tua sudah beberapa tahun lamanya berproses.

"Tapi yang disampaikan pak Wali kota tadi (pengusulan) menjadi penting karena pertama modal kita ini pengakuan pemerintah pusat sudah menjadi cagar budaya. Tapi saya kira ini upaya bersama semua harus berkontribusi," ujarnya dengan menambahkan benteng itu di satu sisi keasliannya harus dipertahankan tapi di sisi lain juga menjadi objek pariwisata yang memang harus disentuh.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung Benteng Wolio di Baubau jadi warisan dunia

Baca juga: Pemkot Baubau usulkan Benteng Keraton Walio masuk nominasi API 2021

Baca juga: Menapak jalan Benteng Keraton Buton Baubau sebagai warisan dunia

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Yusran
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022