Jakarta (ANTARA) -
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan investor merespons positif penerbitan surat utang negara (SUN) seri FRSDG001, tercermin dari tingginya penawaran masuk yang mencapai Rp2,26 triliun atau 13,22 persen dari total penawaran masuk lelang keseluruhan seri.

Seri FRSDG001 merupakan seri obligasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Bond yang ditawarkan di pasar domestik untuk melengkapi SDGs Bond yang diterbitkan di pasar global. Dari penawaran seri tersebut, pemerintah menyerap dana Rp2,26 triliun.
 
Dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan seri FRSDG001 diterbitkan dengan tenor delapan tahun atau jatuh tempo pada tanggal 15 Oktober 2030 dengan kupon 7,375 persen.
 
Secara keseluruhan, minat investor pada lelang delapan seri SUN hari ini meningkat menjadi Rp17,09 triliun dibanding lelang sebelumnya sebesar Rp15 triliun. Dengan mempertimbangkan proyeksi turunnya kebutuhan pembiayaan APBN tahun 2022 melalui penerbitan surat berharga negara (SBN) dan dinamika kondisi pasar keuangan terkini, maka pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp12,15 triliun.
 
Meskipun kondisi makro ekonomi domestik solid serta kinerja APBN masih mencatat surplus pada akhir September 2022 sebesar Rp60,9 triliun, investor masih cenderung berhati-hati dan bersikap wait and see di tengah kondisi pasar global yang masih volatil, serta menunggu hasil Rapat Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed pada tanggal 1-2 November 2022.
 
Seri SUN dengan tenor 6 dan 11 tahun mendominasi pemintaan investor pada lelang hari ini, yang mencapai 68,67 persen dari total penawaran masuk dan 64,18 persen dari total penawaran yang dimenangkan. Selain itu, penawaran masuk terbesar masih tercatat pada tenor 11 tahun yaitu Rp6,73 triliun atau 39,41 persen dari total penawaran masuk dan dimenangkan sebesar Rp4,3 triliun atau 35,38 persen dari total penawaran yang dimenangkan.
 
Deni melanjutkan, partisipasi investor asing pada lelang hari ini tercatat sebesar Rp2,26 triliun. Jumlah penawaran masuk dari investor asing mayoritas pada seri SUN tenor 6 dan 11 tahun yaitu Rp1,95 triliun atau 86,06 persen dari total penawaran masuk investor asing dan dimenangkan sebesar Rp1,4 triliun atau 11,52 persen dari total penawaran yang dimenangkan.
 
Di tengah kondisi pasar saat ini yang masih cenderung dinamis karena pengaruh kondisi global, para pelaku pasar mengharapkan buffer untuk mengantisipasi volatilitas ke depan. Hal ini tercermin dari imbal hasil rata-rata tertimbang obligasi negara yang dimenangkan pada lelang hari berkisar antara 7,4798 persen sampai dengan 7,67936 persen, lebih tinggi 3 basis poin (bps) hingga 6 bps dari penutupan sehari sebelumnya.

Berdasarkan kalender penerbitan SBN tahun 2022, lelang penerbitan SUN selanjutnya akan dilaksanakan pada tanggal 8 November 2022.

Baca juga: Pemerintah tak akan terbitkan "euro bond" pada tahun ini

Baca juga: OJK kembangkan ekosistem green bond dukung keuangan berkelanjutan

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022