FDS kali ini tidak terlalu terlihat karena dilaksanakan bersamaan dengan KMAN VI
Sentani (ANTARA) - Panitia lokal Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI melibatkan masyarakat di 25 kampung di Kabupaten Jayapura, Papua dalam Tarian Isosolo pada Festival Danau Sentani (FDS), di kawasan Danau Kalkote, Selasa.

Koordinator Bidang Site Iven KMAN VI Kabupaten Jayapura Parson Horota di Sentani, Selasa, mengatakan tarian Isosolo menjadi salah satu tarian yang sering ditampilkan pada Festival Danau Sentani atau FDS.

Selain itu kata dia, pihaknya juga melibatkan 20 sanggar yang berada di bumi 'kenambai umbai' untuk berkolaborasi guna menghibur masyarakat yang hadir saat festival.

"Dalam FDS kami juga mengundang sebagian besar anak Papua yang mempunyai talenta di bidang seni dan budaya agar ditampilkan pada ajang ini," katanya.

Baca juga: Pemkab Jayapura harapkan Presiden buka Kongres AMAN dan FDS
Baca juga: Jayapura luncurkan Festival Danau Sentani di Bali

Menurut Parson, ke depan dalam pelaksanaan FDS semua BUMN juga BUMD dapat terlibat sehingga lebih gaung dari festival tersebut lebih kelihatan.

"Karena sebetulnya gaung untuk FDS kali ini tidak terlalu terlihat karena dilaksanakan bersamaan dengan KMAN VI sehingga hanya seni dan budaya yang kami libatkan dalam FDS," ujarnya.

Dia menjelaskan, sementara untuk adat sendiri dilaksanakan dalam pelaksanaan sarasehan KMAN VI.

Dia menambahkan semenjak adanya pandemi COVID-19 FDS tidak dilaksanakan sehingga baru 2022 pihaknya mulai menggelar kembali.

"Dan harapan kami pada 2023 kami akan merancang untuk FDS menjadi lebih baik lagi," katanya lagi.

Tarian Isosolo atau isolo merupakan seni tradisi orang Sentani yang menari di atas perahu di Danau Sentani.

Baca juga: Ribuan warga masyarakat Jayapura padati lokasi Festival Danau Sentani

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022