Jakarta (ANTARA) -
ERHA bekerjasama dengan pemerintah provinsi Riau, perkumpulan sosial Himpunan Bersatu Teguh dan Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru mengadakan kegiatan operasi mata katarak gratis bagi masyarakat yang berada di provinsi Riau.
 
"Operasi mata katarak gratis ini bertujuan untuk membantu program pemerintah dalam pengentasan penyakit mata katarak di Indonesia," kata Andreas Bayu Aji selaku Chief Corporate Affairs Arya Noble, Induk usaha dari ERHA dalam keterangannya diterima di Jakarta pada Rabu.
 
Berdasarkan data dari Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), dengan populasi pada tahun 2017 terdapat 8 juta orang dengan gangguan penglihatan dan 81,2 persen dari jumlah tersebut mengalami penyakit katarak.
Sementara itu, dr. Gilang selaku Kepala Pengembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan RS Awal Bros Pekanbaru mengatakan hal ini adalah bentuk komitmen pelayanan terhadap masyarakat provinsi Riau khususnya warga yang daerah Panam, Ahmad Yani, Ujung Batu, dan Bagan Batu.
 
Sebanyak 284 penderita katarak yang berasal dari Provinsi Riau telah berhasil kami operasi dengan baik pada kegiatan ini. Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, ERHA dan Perkumpulan Sosial Himpunan Bersatu Teguh yang telah berkolaborasi bersama kami untuk mensukseskan kegiatan operasi katarak ini.
 
Program Operasi Katarak Gratis tersebut telah dilakukan semenjak tahun 2012 oleh ERHA. Lebih dari 20.000 mata katarak telah di operasi yang tersebar mulai dari Pulai Sumatera, Jawa, Kalimantan, Papua, Bali, NTB, an NTT.
 
"Tahun ini kita sudah mengoperasi sebanyak 1911 mata katarak mulai dari dari pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur dan Papua, tidak tertutup kemungkinan akan kita lanjutkan di tahun depan lebih dari 1000 mata lagi. Kita ingin ERHA terus berkontribusi terhadap pengentasan buta katarak di Indonesia dengan mengadakan operasi katarak gratis terhadap masyarakat yang berada di daerah persebaran mata katarak yang tinggi di Indonesia," kata Andreas Bayu Aji.
 
Gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama yang ada di Indonesia. Gangguan penglihatan ini sebagian besar diakibatkan oleh penyakit katarak yang ada pada masyarakat di Indonesia.
 
Berdasarkan Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang melakukan Survei Kebutaan Rapid Asssesment of Avoidable Blindness (RAAB) Tahun 2014 & 2016 terhadap masyarakat Indonesia usia populasi 50 tahun ke atas, diketahui bahwa angka kebutaan mencapai 3 persen dan katarak merupakan penyebab tertinggi kebutaan tersebut.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022