Kondisi itu berbeda dalam pekan-pekan sebelumnya temuan kasus baru sangat landai
Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan temuan baru COVID-19 dalam tiga hari terakhir di Mataram mengalami mengalami peningkatan kini menjadi 13 kasus.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram I Nyoman Swandiasa di Mataram, Rabu, menyebutkan, berdasarkan Dinas Kesehatan Provinsi NTB, pada Minggu (23/10) temuan kasus baru COVID-19 tercatat tiga orang, kemudian Senin (24/10) bertambah lagi delapan orang, dan Selasa (25/10) bertambah lagi dua kasus baru sehingga menjadi 13 kasus.

"Kondisi itu berbeda dalam pekan-pekan sebelumnya yang temuan kasus baru sangat landai. Bahkan dalam dua minggu belum tentu ada kasus positif COVID-19," katanya.

Namun demikian, lanjutnya, sebanyak 13 kasus COVID-19 tersebut dinyatakan terpapar COVID-19 varian Omicron gejala ringan dan belum ada yang teridentifikasi terpapar COVID-19 varian XBB.

"Semoga kasus COVID-19 XBB tidak akan pernah ditemukan," katanya.

Menurutnya, pasien yang terpapar COVID-19 tersebut saat ini masih menjalani isolasi mandiri sebab mereka rata-rata terpapar gejala ringan.

Baca juga: Pemkot terapkan layanan telemedis bagi pasien COVID-19 isolasi mandiri

Baca juga: Satgas: Angka kematian pasien COVID-19 di Mataram meningkat


Dengan demikian, Swandiasa menilai peningkatan kasus COVID-19 di Kota Mataram masih berada pada fase normal atau masih belum mengkhawatirkan, namun harus tetap diwaspadai.

Peningkatan kewaspadaan dapat dilakukan dengan kembali mentaati protokol kesehatan (prokes) COVID-19, terutama menggunakan masker, mencuci tangan setelah beraktivitas, serta melakukan vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Apalagi dari informasi COVID-19 varian XBB ini penyebarannya sangat cepat. Jadi kita perlu terus waspada sebab pandemi belum berakhir," katanya.

Lebih jauh Swandiasa yang juga menjadi Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Mataram menilai, adanya temuan kasus COVID-19 di Kota Mataram salah satunya karena Kota Mataram aktif melakukan upaya pencegahan melalui 3T (testing, tracing dan treatment) atau tes, telusur dan tindak lanjut perawatan.

"Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya, Kota Mataram paling aktif melakukan upaya pencegahan COVID-19 melalui kegiatan 3T. Perlu diketahui juga Kota Mataram menjadi pusat kesehatan karena memiliki rumah sakit rujukan," katanya.

Baca juga: Disdik Mataram aktifkan kembali Satgas COVID-19 di sekolah

Baca juga: Mataram kembali temukan pasien terkonfirmasi positif COVID-19

Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022