Jakarta (ANTARA News) - Tiga investor asing terdiri atas dua dari Timur Tengah dan satu asal Malaysia siap menambah modal PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), namun bank tersebut tidak akan terburu-buru menaggapi penawaran mereka karena rasio kecukupan modal (CAR) masih cukup serta untuk menjaga perasaan pemegang saham lokal. Ada penawaran untuk masuk menambah modal, kata Dirut Bank Muamalat, A Riawan Amin di Jakarta, Rabu, di sela-sela peluncuran "kartu full protek" yang merupakan produk kerjasama Takaful Indonesia dan BMI yang memberikan perlindungan sepenuhnya melalui investasi murni syariah. Ketiga investor berasal dari Arab Saudi, Dubai dan Malaysia. Namun, Bank Muamalat belum memilih atau menanggapi serius penawaran tersebut. Tentang jumlah modal yang akan diberikan, Riawan mengaku belum tahu karena masih berupa penawaran dan belum ada pembicaraan lebih lanjut. "Kita belum buru-buru, karena CAR masih mencukupi," kata Riawan. Ia mengakui, banyak investor nasional yang antri mau masuk Bank Muamalat tetapi sebagian pemegang saham lokal merasa berkecil hati karena merasa sahamnya dapat terdelusi. "Itu harus dijaga perasaannya," katanya. Sebenarnya, lanjut Riawan, dana itu sudah siap tinggal dinegosiasikan. Berdasar evaluasi kinerja Desember 2005 CAR bank syariah pertama di Indonesia itu mencapai 16,16 persen, aset Rp7,48 triliun, rasio pembiayaan terhadap deposit 100 persen, non performing financing 1,24 persen, dan keuntungan sebelum pajak Rp160,48 miliar. (*)

Copyright © ANTARA 2006