Jakarta (ANTARA) -
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyebutkan sebanyak 59 negara akan terlibat dalam pameran industri pertahanan terbesar se-Asia Tenggara, Indo Defence 2022 Expo & Forum, pada 2-5 November 2022.

"Secara garis besar, ada 905 perusahaan industri pertahanan dari 59 negara, kemungkinan bisa 60 negara, satu negara masih kami tunggu konfirmasi untuk hadir," kata Prabowo saat jumpa pers di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, dari 905 industri pertahanan yang mengikuti pameran pertahanan tersebut, sebanyak 155 perusahaan di antaranya merupakan industri pertahanan dalam negeri.

Indo Defence 2022 Expo & Forum akan digelar di tiga lokasi di Jakarta secara bersamaan, yakni JIexpo Kemayoran, Jakarta Pusat; Pangkalan TNI Angkatan Laut Pondok Dayung, Jakarta Utara; serta Apron Selatan Pangkalan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Sekitar 21 pejabat setingkat menteri, panglima angkatan bersenjata, dan kepala staf angkatan dari berbagai negara juga dijadwalkan hadir.

Baca juga: Kemhan selenggarakan Indo Defence pada 2-5 November 2022

Prabowo menambahkan pameran industri pertahanan itu rencananya digelar pada 2020. Namun, karena kasus COVID-19 masih tinggi, pameran dengan tema Peace, Prosperity, Strong Defence baru bisa digelar tahun ini.

Tema yang diangkat dalam pameran kali ini memberi pesan bahwa sulit mencapai perdamaian dan kemakmuran tanpa pertahanan kuat, tambah Prabowo.

"Jadi, perdamaian harus didampingi oleh pertahanan kuat. Pertahanan ibarat asuransi. Kita punya mobil yang bagus tanpa asuransi, ini sulit di dunia modern. Jadi, bukan berharap ada kecelakaan, tapi kenyataannya manusia selalu penuh dengan hal yang tidak terduga; demikian juga dengan peradaban manusia dan sejarah bangsa," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa tidak ada bangsa di dunia ini yang berniat untuk perang, tapi kenyataannya perang selalu terjadi.

"Karena ini kadang sifat manusia adalah ingin untuk memaksakan kehendak. Jadi, hukum, sejarah, dan manusia adalah pihak yang lemah selalu diinjak dan dijajah. Masyarakat yang makmur tapi tidak mau investasi dalam bidang pertahanan biasanya sejarah mengajarkan kepada kita negara itu punah, ini history," kata Prabowo.

Oleh karena itu, menurutnya, semua negara maju selalu berinvestasi dalam sektor pertahanan. Jika terjadi hal dan situasi tidak diinginkan, maka negara itu akan siap.

Baca juga: Menhan Malaysia tertarik dengan Medium Tank Pindad

Selain pameran pertahanan, Indo Defence 2022 Expo & Forum juga akan menyelenggarakan forum diskusi tentang teknologi, teknik, taktik, serta strategi pertahanan dan perang.

"Kami undang para pakar yang akan memberi masukan dan akan diskusi sistem pertahanan darat, udara, laut; dan terutama yang menarik adalah pelajaran yang bisa ditarik dari konflik Ukraina dan Rusia. Bisa dikatakan, di konflik itu menggunakan teknologi pertahanan yang mutakhir," kata Prabowo.

Dalam acara tersebut juga akan diselenggarakan Indo Aerospace ke-7 sejak 2008 dan Indo Marine ke-6 sejak 2010.

Pameran dan forum pertahanan tersebut bertujuan untuk membangun dasar-dasar yang kuat bagi terjalinnya interaksi antara industri pertahanan dalam negeri dengan luar negeri.

Selain itu, melalui pameran pertahanan itu dapat tercipta kerja sama dan transfer of technology (ToT) dalam bentuk joint production atau joint development dengan target pengunjung 30 ribu orang.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022