Kupang (ANTARA) - Tim SAR Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang menemukan lagi satu orang penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 yang masih berusia anak-anak dalam kondisi meninggal dunia di perairan Barate Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana ketika dihubungi di Kupang, Kamis (27/10) mengatakan korban yang diduga merupakan salah satu penumpang Kapal Cepat Cantika Express 77 itu ditemukan tim SAR dalam operasi pencarian hari keempat.

Ia mengatakan korban yang berusia sekitar 6-7 tahun itu ditemukan tim SAR pada pukul 17.57 wita dalam kondisi terapung di perairan pantai Barate dan Tanjung Kurus, Kecamatan Sulamu Kabupaten Kupang.

Dia menambahkan tim SAR yang menggunakan Rigid Inflatabel Boat (RIB) Basarnas Kupang menemukan korban yang berusia anak-anak itu saat melakukan penyisiran sepanjang pantai Sulamu hingga ke wilayah Barate untuk mencari para penumpang yang hilang dalam peristiwa terbakarnya Kapal Cepat Cantika Expres 77 pada Senin (24/10) lalu.

"Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan langsung dievakuasi oleh tim SAR," kata I Putu Sudayana.

Menurut dia setelah korban ditemukan langsung dievakuasi untuk dibawa ke Kupang sehingga bisa diidentifikasi lebih lanjut oleh tim medis.

Dengan adanya penemuan satu korban yang meninggal itu maka jumlah korban yang meninggal dunia dalam peristiwa terbakarnya Kapal Cepat Cantika Express 77 pada Senin (24/10) lalu di perairan Naikliu Kabupaten Kupang telah mencapai 18 orang.

"Tim SAR masih melakukan pencarian terhadap para korban saat tim SAR kembali ke Kupang dan pencarian terus dilakukan," kata I Putu Sudayana.

Ia mengatakan operasi pencarian terhadap para korban yang belum ditemukan itu masih dilanjutkan pada operasi SAR hari ke lima pada Jumat (28/10).

Baca juga: Tim SAR gabungan perluas pencarian korban kapal Cantika terbakar
Baca juga: Polisi periksa Kapten Kapal Cantika Express 77 untuk ungkap kebakaran

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022