Jakarta (ANTARA) - Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) menyebutkan osteoporosis saat ini menjadi salah satu penyakit yang membutuhkan perhatian serius.

Ketua Perwatusi Anita A Hutagalung menyatakan osteoporosis dapat mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh, bahkan dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian

"Pengobatan osteoporosis akan membutuhkan biaya yang sangat besar serta membutuhkan waktu panjang sehingga menjadi penderitaan yang berkepanjangan," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

Kekuatan mineral tulang, lanjutnya, tanpa disadari berkurang yang menyebabkan lubang besar di dalam struktur trabekular pada tulang saat terjadi osteoporosis, sehingga tulang menjadi rapuh, mudah patah apabila terkena benturan. Oleh sebab itu, osteoporosis dikenal juga sebagai silent epidemic.

"Osteoporosis menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Data statistik pada tahun 2021 menyebutkan bahwa terdapat sekitar 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia," katanya.

Menurut dia, pada 2050, diperkirakan 6,3 juta manusia akan mengalami patah tulang panggul setiap tahun di seluruh dunia yang lebih dari setengahnya terdapat di Asia.

Di Indonesia, sambung Anita, osteoporosis sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7 persen dari populasi jumlah penduduk, dimana 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang.

"Banyak orang Indonesia yang kurang paham terkait pentingnya aktivitas fisik dan nutrisi yang dikonsumsi," katanya.

Terkait hal itu pihaknya melakukan kolaborasi dengan sejumlah pihak untuk komitmen dalam mengurangi angka osteoporosis di Indonesia.

"Kolaborasi ini membuat kami berkomitmen untuk mengurangi angka kejadian osteoporosis dan berinisiatif melakukan kegiatan agar masyarakat Indonesia menyadari risiko osteoporosis sehingga tahu bagaimana dapat mencegahnya," papar Anita.

Perwatusi mengapresiasi dukungan Lemineral dan Mayora Group berupa dana untuk pengiriman air minum di 4 daerah pelaksanaan agenda menuju Hari Osteoporosis Nasional (HON) secara nasional. Hari Osteoporosis Nasional atau HON selalu diperingati setiap 20 Oktober setiap tahunnya.

Selain itu juga dukungan Entrasol melakukan pemeriksaan serentak pada 23 Oktober dengan alat Osteosys kepada ribuan masyarakat di empat kota, 12 Provinsi dan 47 kabupaten di tanah air.

Baca juga: Perwatusi-Entrasol kolaborasi gelar puncak Hari Osteoporosis Nasional

Baca juga: Perwatusi: Hari Osteoporosis momentum jaga kepadatan tulang

Baca juga: Perwatusi gagas gerakan nasional lawan osteoporosis

Pewarta: Subagyo
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022