Moskow (ANTARA) - Rubel menguat pada awal perdagangan Jumat, melayang di antara 61 dan 62 terhadap dolar, dengan investor menunggu pertemuan penetapan suku bunga bank sentral Rusia, sementara saham Rusia mundur dari level tertinggi lebih dari satu bulan.


Pada pukul 07.07 GMT, rubel menguat 0,3 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan di 61,55 dan telah naik 0,7 persen untuk diperdagangkan pada 61,29 terhadap euro. Rubel juga telah menguat 0,3 persen terhadap yuan menjadi 8,45.


Bank sentral Rusia menjadi fokus karena diperkirakan akan mengakhiri siklus penurunan suku bunga yang dimulai setelah kenaikan darurat menjadi 20 persen, beberapa hari setelah Rusia mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari 2022.


Mayoritas analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga utamanya di 7,5 persen karena perlambatan inflasi menjadi kurang jelas dan ketidakpastian geopolitik melemahkan permintaan konsumen. Keputusan akan dilakukan pada pukul 10.30 GMT.


"Regulator tidak mungkin membuat pernyataan penting mengenai kebijakan moneter lebih lanjut yang akan sangat mempengaruhi dinamika rubel," kata analis Alor Broker dalam sebuah catatan, memperkirakan untuk mempertahankan suku bunga.


Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 1,3 persen menjadi diperdagangkan di 95,7 dolar AS per barel.


Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel turun 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 2.151,3 poin, mundur dari level tertinggi sejak 23 September di 2.164,64 poin, yang dicapai pada Kamis (27/10/2022). Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,4 persen menjadi 1.100,7 poin, tergelincir dari level terendah lebih dari tiga minggu.

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022