Bandung (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandung mengadakan inovasi kegiatan pertemuan dengan masyarakat bertajuk "Jumat Curhat" guna mendengarkan keluh kesah masyarakat secara langsung.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan lewat inovasi tersebut pihaknya bisa betul-betul mengetahui kondisi masyarakat di lapangan. Kemudian, menurutnya hal itu bakal menjadi acuan untuk meningkatkan pelayanan kepolisian.

Baca juga: Kapolri optimistis Polri mampu mengembalikan kepercayaan publik

"Seperti tadi yang rekan-rekan lihat, ada beberapa keluhan atau masukan dari beberapa audiens yang ada di sini," kata Kusworo di Kantor Desa Parungserab, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat.

Dari sejumlah aspirasi yang ditampung, menurutnya banyak masyarakat yang mengeluhkan soal peredaran minuman keras, khususnya di wilayah Kecamatan Soreang.

"Warga masyarakat banyak mengeluhkan terkait dengan minuman keras ilegal berjenis tuak," katanya.

Dengan adanya informasi tersebut, dia mengaku bakal langsung memerintahkan personelnya untuk mengecek kondisi di lapangan, terutama peredaran minuman keras yang bisa meresahkan masyarakat.

Di samping itu, menurutnya ada juga beberapa pertanyaan dari masyarakat terkait masa berlaku Surat Izin Mengemudi (SIM). Menurutnya masih ada masyarakat yang menganggap bahwa SIM itu bisa berlaku seumur hidup.

Sehingga menurutnya selain mendengarkan aspirasi, menurutnya kegiatan tersebut juga bisa sekaligus menjembatani pihak kepolisian dalam mengedukasi masyarakat.

"Ada juga penjelasan kepada kami terkait dengan SIM seumur hidup, kami sudah menjelaskan bahwa SIM itu berbeda dengan KTP yang berlaku seumur hidup," kata Kusworo.

Kusworo mengatakan inovasi "Jumat Curhat" itu bakal dilakukan secara rutin setiap hari Jumat ke depannya. Dia mengaku pihaknya bakal menyediakan waktu selama satu hingga dua jam untuk mendengarkan keluhan masyarakat.

"Intinya, masyarakat bisa menyampaikan keluh kesah, curhatan atau saran masukan kepolisian, supaya kami bisa tindaklanjuti segera," kata Kusworo.

Baca juga: Dukungan para mantan kapolri dinilai beri semangat baru Polri
Baca juga: Dai Bactiar: Reformasi kultural Polri butuh waktu

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2022