Kupang (ANTARA) - Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr Ignatius Kardinal Suharyo  memimpin misa pembukaan kegiatan Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik (Pesparani) Nasional II di Kupang, Nusa Tenggara Timur secara khusus mendoakan korban meninggal peristiwa terbakarnya Kapal Cantika Expres 77.

"Kami berdoa pula bagi saudara-saudari kami yang mengalami musibah kecelakaan kapal di Kupang," kata Mgr Ignatius Kardinal Suharyo  yang juga Uskup Agung Jakarta dalam ujud doa yang disampaikan secara lisan di hadapan belasan ribu umat Katolik yang memadati Stadion Sepak Bola Oepoi Kota Kupang, Jumat.

Mgr Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan semoga tuhan menghibur dan menguatkan semua keluarga yang mengalami musibah serta memberikan kedamaian abadi kepada mereka yang meninggal dalam peristiwa terbakarnya Kapal Cepat Cantika Express 77.

"Anugerahkan keselamatan bagi kami semua," kata Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Pr dalam misa yang dihadiri belasan uskup serta ratusan pastor dan suster dari berbagai daerah itu.

Baca juga: Basarnas: 20 orang penumpang kapal terbakar di NTT masih hilang

Baca juga: Tim labfor menyelam sedalam 20 meter olah TKP kapal terbakar di NTT


Kapal Cepat Cantika Exspress 77 terbakar saat dalam pelayaran dari Kupang menuju Kalabahi Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur Senin (24/10).

Kapal Cepat Cantika Expres 77 yang mengangkut 350 orang penumpang itu hangus terbakar di perairan Naiklu Kabupaten Kupang yang mengakibatkan 19 orang penumpang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Sementara itu penumpang kapal yang dinyatakan masih hilang dan sedang dalam pencarian tim SAR mencapai lebih dari 20 orang.

Sedangkan selebihnya berhasil diselamatkan tim Basarnas Kupang yang melakukan upaya pertolongan beberapa saat setelah terjadinya peristiwa kebakaran Kapal Cepat Cantika Express 77 di perairan Naikliu Kabupaten Kupang.


Baca juga: Basarnas Kupang menemukan lagi satu korban kapal terbakar di NTT

Baca juga: Basarnas Kupang perluas wilayah pencarian korban kapal terbakar di NTT

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022