setiap orang dapat berperan untuk mencegah risiko terhadap serangan stroke
Jakarta (ANTARA) -
Ahli Neuro Intervensi (Neuro Intervenstion Expert) dr. Ricky Gusanto Kurniawan Sp.S mengatakan usia muda bisa terkena stroke dari faktor risiko keturunan keluarga.
 
"Kalau anak muda harus melihat dari faktor risiko penyakit secara genetik. Misalnya di keluarga rata-rata punya diabetes, hipertensi," ucapnya dalam diskusi "Setiap Menit Berharga, SEGERA KE RS" di RS Pusat Otak Nasional Jakarta, Jumat.
 
Ricky mengatakan risiko keturunan memang menjadi faktor yang tidak bisa diubah. Namun masih bisa dicegah dengan rutin check up dan mengetahui faktor peimcunya.
 
"Setiap orang dapat berperan untuk mencegah risiko terhadap serangan stroke, ini yang paling penting," ucap Ricky.
 
Ricky mengatakan berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, di Indonesia terjadi peningkatan 10 dari 1000 orang penderita stroke.
 
Ini menjadikan stroke penyebab kematian tertinggi di Indonesia dan termasuk pada Penyakit Tidak Menular (PTM).

Baca juga: Dokter: Pikun jadi salah satu tanda stroke yang terjadi tiba-tiba
 
Dengan gaya hidup yang tidak sehat, kata Ricky, akan semakin memperburuk risiko terjadi stroke di kemudian hari.
 
Menurut dia, diabetes dan kolesterol yang tidak dijaga sedari muda dapat memicu penyempitan di pembuluh darah dan menyebabkan aliran darah tidak lancar.
 
"Ini berlangsung begitu lama sehingga terjadi penebalan di dalam pembuluh darah sampai akhirnya menutup dan ketika itulah gejalanya keluar karena darah tidak bisa masuk," ucapnya.
 
Ricky mengatakan perlunya perhatian pada kesehatan sedari muda sangat penting untuk cegah faktor risiko keturunan stroke.
 
"Stres, obesitas, pola hidup dari makanan harus dibenahi untuk menghindari faktor risiko secara genetik," jelas Ricky.

Baca juga: Dokter ingatkan pentingnya 3T dalam penanganan pertama pada stroke

Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022