mengapresiasikan budaya dan adat di seluruh nusantara
Jayapura (ANTARA) - Tari-tarian dari seluruh nusantara akan ditampilkan pada saat acara penutupan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada 30 Oktober 2022.

Koreografer atau penata tari Vence A. Pattipeiluhu dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Jumat, mengatakan tari kolosal yang dikemas dalam konsep tari nusantara yang melibatkan tarian dari seluruh nusantara diambil dari beberapa provinsi di Indonesia seperti dari Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Bali, Sumatera dan Papua.

"Kami menyiapkan sekitar 200 penari yang akan tampil dalam pertunjukan pada penutupan KMAN VI nanti," katanya.

Baca juga: KMAN VI jadi ajang pembuktian toleransi antar umat beragama
Baca juga: AMAN: Media massa berperan aktif bagi perjuangan masyarakat adat

Menurut Vence, tarian yang digarap merupakan khas perwakilan dari suku-suku di Tanah Air seperti kalau di Provinsi Maluku diambil tarian khas suku Tanimbar.

"Kalau dari Sulawesi diambil dari suku Toraja yaitu tari Pagelu dan dari Kalimantan yaitu tarian khas suku Dayak sementara dari Jawa diambil dari Jawa Timur yaitu tarian khas Ponorogo," ujarnya.

Kemudian kata dia, dari Sumatera Utara yaitu tarian khas Tor-tor yang semuanya dipadukan dalam bentuk tari kolosal dengan konsep tari nusantara.

Dia menjelaskan tarian kolosal tersebut sebagai wujud bersatu bersama menjaga Tanah Air sementara gerak tubuh dan lantunan yang ditampilkan menggambarkan tentang hak dan kewajiban masyarakat adat.

"Semua yang akan ditampilkan mengapresiasikan budaya dan adat di seluruh nusantara," katanya lagi.

Baca juga: Hasil sarasehan Kongres AMAN VI diharapkan jadi masukan pemerintah

Pewarta: Ardiles Leloltery
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022