Selain isu-isu global, IPOC juga akan mendiskusikan dinamika sektor kelapa sawit Indonesia sepanjang 2022...
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, konferensi minyak sawit Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2022 strategis untuk menganalisis kondisi pasar minyak nabati global tahun depan.

Apalagi, lanjutnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, ketidakseimbangan pasokan dan permintaan pada pasar minyak nabati dunia belum normal sebagai dampak perang Rusia dengan Ukraina.

"Tentu saja kita prihatin dengan situasi geopolitik di daratan Eropa dan semoga perang segera usai. Dalam situasi ketidakpastian ini, komoditas minyak sawit menjadi penyelamat dalam menjaga stabilitas keamanan pangan global," kata Joko.

Menurut dia, lebih dari 1.500 pelaku bisnis dari sekitar 35 negara akan hadir dalam konferensi minyak sawit tahunan IPOC yang untuk 2022 digelar di Nusa Dua Bali, 2-4 November mendatang.

Situasi geopolitik di Eropa akan menjadi bahasan pada hari pertama konferensi yang menghadirkan pembicara antara lain Andri Hadi (Duta Besar Republik Indonesia untuk Belgia, Luxemburg, dan Uni Eropa), Prof Pietro Paganini (John Cabot University, Roma), dan Khor Yu Leng (ekonom Singapura).

Pada sesi hari kedua IPOC, para pakar komoditas global seperti James Fry (LMC International) dan Thomas Mielke (Oil World) akan mengulas faktor yang akan mempengaruhi supply and demand dalam pasar minyak nabati dunia.

Chairperson IPOC 2022 Mona Surya menambahkan IPOC 2022 akan dibuka oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga akan menyampaikan keynote speech.

“Selain isu-isu global, IPOC juga akan mendiskusikan dinamika sektor kelapa sawit Indonesia sepanjang 2022. Tentu saja kebijakan minyak sawit dalam negeri ini juga akan berpengaruh terhadap permintaan dan penawaran minyak sawit dalam pasar minyak nabati global,” katanya.

Menurut dia, setelah dua tahun diselenggarakan secara online karena pandemi COVID-19, IPOC ke-18 kembali digelar offline. Pelaku bisnis dalam mata rantai industri sawit global antusias menyambut konferensi yang salah satu topik diskusinya membahas outlook harga CPO (crude palm oil) pada 2023.

Baca juga: G20 SVOC bertujuan kuatkan rantai pasok minyak nabati berkelanjutan

Baca juga: BPDPKS siap berikan dana hibah bagi daerah untuk bangun pabrik sawit

Pewarta: Subagyo
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022