Sekarang sudah terkoneksi ke jejaring seperti ke Malaka Festival, New Delhi Maping Festival, ada juga di Singapura, Thailand, Australia, Maroko.
Bandung (ANTARA) -
Sebanyak 2.300 seniman memeriahkan kegiatan Bandung West Java Art Festival, di Gedung Sate dan Teater Tertutup Dago Tea House, Kota Bandung, Jawa Barat.

"Acara ini merupakan kolaborasi antara komunitas seni budaya asal Jabar dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan dari mulai seni tari, musik, rupa, dan teater," kata Direktur Program Bandung West Java Art Festival Deden Buleng, Sabtu.
 
Deden mengatakan, acara tahunan ini sudah delapan kali digelar dan diinisiasi dari komunitas Bongkeng, yang sebelumnya bernama Bandung Art Festival (BAF).
 
"Ketika di tahun kedelapan ini, kita berkolaborasi dengan Disparbud Jabar kita bertransformasi menjadi Bandung West Java Art Festival," kata Deden.
 
Menariknya, kata Deden, festival ini bersifat multikultur dan multidisiplin ilmu.
 
Selain di Jawa Barat dan berbagai kota di Indonesia, kegiatan serupa juga digelar diberbagai negara dengan menampilkan seni budaya tiap negara.
 
"Sebelum lahirnya BAF, pertama kita punya Art Island Festival sebuah jejaring komunitas budaya bersifat independen. Jadi kita membuat festival keliling dari kota, provinsi, sampai ke luar negeri," ucapnya.

Sekarang sudah terkoneksi ke jejaring, seperti ke Malaka Festival, New Delhi Maping Festival, ada juga di Singapura, Thailand, Australia, Maroko, paparnya.
 
Deden menjelaskan, acara ini digelar untuk memberi pesan tentang pentingnya merawat seni budaya daerah. Ia juga mengapresiasi keterlibatan pemerintah untuk mendukung karya para seniman.
 
"Keterlibatan pemerintah jelas sangat penting karena harus sejalan dengan komunitas dan seniman. Misalkan di tahun ini kita bersyukur mendapat perhatian dari Pemprov Jabar terhadap para seniman," kata dia.
 
"Dan seniman juga mengakui bahwa pemerintah hadir dan peduli kepada para seniman, tidak cuek. Dan saat berkolaborasi dengan pemerintah sambutannya baik dan itu jadi energi positif bagi para seniman," lanjutnya.
 
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, acara ini penting dalam rangka melestarikan warisan budaya tak benda.
 
"Ini salah satu bagian dari pembuktian bahwa kita melestarikan WBTB (Warisan Budaya Tak Benda) Jawa Barat yang begitu luar biasa. Beberapa waktu lalu pertunjukan Tari Merak Sadunya, kini Ronggeng Gunung,” kata Benny.
 
Selain itu, Benny juga berharap kegiatan ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan luar Jawa Barat.
 
"Kami harap masyarakat luar melihat potensi budaya Indonesia khususnya Jawa Barat. Ini bisa menjadi media promosi, sehingga diharapkan wisatawan mancanegara mau berbondong-bondong untuk datang ke Jawa Barat melihat seni dan budayanya. Kami sengaja menggali potensi budaya daerah agar masyarakat dapat mengetahui keragaman budaya yang dimiliki,” katanya.
Baca juga: "Mencuri Radeh Saleh" masuk lima nominasi Festival Film Bandung
Baca juga: Menparekraf dorong festival kuliner Bandung ke ajang internasional
Baca juga: Kota Bandung bawa spirit pulih dari pandemi pada Asia Africa Festival

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022