Jakarta (ANTARA) - Pengamat ekonomi lingkungan Bernaulus Saragih menilai keberhasilan Pertamina meraih peringkat kedua dunia rating Environmental, Social and Governance (ESG) dunia, semakin meningkatkan daya saing BUMN tersebut.

Menurut dia, bisnis masa depan memang lebih mengutamakan perusahaan yang fokus pada aspek lingkungan, ekonomi hijau, dan ekonomi berkelanjutan.

“Kita patut mengapresiasi Pertamina atas pemeringkatan yang dicapai. Dan ke depan, tentu semakin meningkatkan daya saing perusahaan, apalagi saat ini ketika menuju target zero emission pada 2060,” kata Bernaulus dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Peringkat kedua dunia tersebut, tambahnya, membuat Pertamina lebih kompetitif, termasuk persaingan dengan perusahaan minyak dan gas dunia lain.

"Pemeringkatan internasional tentu punya kriteria dan indikator yang jelas dan terukur. Dan itu akan membuka banyak peluang kontrak dan tender internasional," katanya.

Pertamina baru saja memperoleh peringkat kedua Risiko ESG 22.1 dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics dalam sub-industri Integrated Oil & Gas.

Peringkat ini menempatkan perusahaan BUMN energi itu pada peringkat kedua secara global pada 2022. Posisi tersebut, melonjak dibandingkan tahun sebelumnya, yakni peringkat delapan dari 54 perusahaan yang sama.

Selain itu pada kategori industri Oil & Gas Producer, peringkat Pertamina juga meningkat tajam dari ranking 15 pada tahun lalu, naik ke peringkat 7 dari 254 perusahaan global.

Baca juga: Langkah Pertamina jawab tantangan ESG untuk pertumbuhan berkelanjutan

Pada pemeringkatan tersebut, Sustainalytics menilai aktivitas Pertamina di bidang eksplorasi, produksi serta pengolahan minyak, gas dan petrokimia memiliki risiko tinggi.

Namun pengelolaan risiko yang dilakukan Pertamina dipandang kuat, terutama terkait Land Use & Biodiversity, Human Capital, dan Occupational Health & Safety.

Bernaulus menyatakan kepedulian Pertamina terhadap lingkungan terus meningkat, antara lain dibuktikan, dari upaya perusahaan untuk terus memproduksi energi ramah lingkungan. Termasuk di antaranya terkait komitmen transisi energi, sehingga ke depan akan mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil.

"Upaya Pertamina itu juga akan mengarah pada reduksi semua emisi. Paling tidak dari bauran energi terbarukan, yang akan terus meningkat,” katanya.

Menurut dia, capaian Pertamina tentu bisa menjadi acuan bagi BUMN lain, terutama, dalam pengelolaan setiap lini bisnis agar lebih ramah lingkungan, sehingga berperan penting dalam menekan efek rumah kaca.

Baca juga: Subholding Gas Pertamina terapkan ESG untuk bisnis berkelanjutan
Baca juga: Pertamina raih 23 penghargaan Proper Emas berkat implementasi ESG


 

Pewarta: Subagyo
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022