Tidak mudah bagi para petugas untuk melakukan pendataan di malam hari
Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Barat mendata 224 jiwa yang tidak mempunyai tempat tinggal (tuna wisma) di malam pendataan awal registrasi sosial ekonomi (regsosek) pada 29 hingga 30 Oktober 2022.

“Hasil pendataan malam regsosek di wilayah Kota Jakarta Barat secara keseluruhan mencapai 224 jiwa pada Sabtu malam ini,” kata Kepala BPS Kota Jakarta Barat, Pudji Pangastuti dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Pudji menuturkan ada lima kecamatan di Jakarta Barat yang dilakukan pendataan regsosek yakni kawasan Taman Sari terdata 20 jiwa, di Tambora sebanyak 79 jiwa, Grogol Petamburan 104 jiwa, Cengkareng 6 jiwa, dan di Kalideres sebanyak 15 jiwa.

Pendataan ini meliputi tuna wisma yang terdiri dari gelandangan, manusia gerobak, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), maupun penduduk khusus lainnya yang tidak memiliki tempat tinggal untuk pulang setiap harinya.
Baca juga: Warga Jakarta diminta jujur saat BPS gelar Regsosek malam hari

Dalam kegiatan tersebut, Badan Pusat Statistik Kota Jakarta Barat menurunkan sebanyak 35 personel BPS serta Satuan Polisi Pamong Praja Kota Administrasi Jakarta Barat dan Anggota Satuan Binmas Polres Metro Kota Jakarta Barat yang masing-masing sebanyak enam orang.

“Tidak mudah bagi  petugas untuk melakukan pendataan di malam hari dengan pencahayaan yang kurang, sehingga mereka dibekali perlengkapan pencahayaan dan pelindung diri seperti senter dan jas hujan,” tuturnya.
Baca juga: BPS mendata 102 orang di dua pelabuhan di Jakarta Utara

Malam regsosek ini diawali dengan pengarahan (briefing) awal internal bersama petugas pendataan lapangan dan pengarahan eksternal bersama pihak Satpol PP dan Polisi yang melakukan pendampingan yang kemudian dibagi dalam enam tim.

Pudji menegaskan pihaknya selalu mendoakan kesehatan dan keselamatan para petugas di lapangan serta berupaya mencari solusi terbaik bagi masyarakat.

"Adapun pertanyaan yang ditanyakan petugas yakni seputar nama, nomor induk kependudukan, jenis kelamin, pendidikan, gangguan yang sedang diderita, serta pertanyaan pekerjaan," jelasnya.
Baca juga: BPS sosialisasikan data Regsosek guna kuatkan kebijakan pemerintah

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta tengah melaksanakan pendataan awal registrasi sosial ekonomi (regsosek) di seluruh Indonesia selama 15 hari dimulai dari 15 Oktober hingga 14 November 2022.

Kegiatan pendataan regsosek ini merupakan usungan berbagai kementerian yang saling berkolaborasi dalam penyediaan basis data profil, kondisi sosial, ekonomi, dan tingkat kesejahteraan sebagai upaya membangun data kependudukan tunggal atau satu data Indonesia.

Dengan menggunakan data tunggal, pemerintah dapat melaksanakan berbagai programnya secara terintegrasi, tidak tumpang tindih, dan lebih efisien.

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022