Singapura (ANTARA) - Pasar saham Asia naik dengan hati-hati pada awal perdagangan Senin, di tengah harapan bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin terdengar kurang agresif tentang kenaikan suku bunga minggu ini, sementara harga gandum melonjak setelah Rusia menarik diri dari pakta yang memungkinkan gandum Ukraina untuk transit di Laut Hitam.

Keuntungan di Hong Kong, Australia dan Korea mendorong Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang menguat 0,8 persen. Tetapi saham China jatuh menyusul data ekonomi yang lemah, dan Indeks MSCI ditetapkan untuk kerugian bulanan kesepuluh berturut-turut. Nikkei Jepang melonjak 1,5 persen.

Kinerja saham Asia mengikuti reli Jumat (28/10/2022) di Wall Street tetapi datang dengan pasar obligasi dan mata uang meredam beberapa taruhan pada perubahan nada dari Fed. Dolar, setelah membukukan kerugian dua minggu, stabil pada Senin dan naik 0,5 persen terhadap yen.

Baca juga: IHSG awal pekan menguat jelang pertemuan bank sentral AS

"Segalanya menjadi terlalu pesimistis," kata Manajer Portofolio Tribeca Investment Partners, Jun Bei Liu, di Sydney, tentang reli saham. Penurunan baru-baru ini di raksasa teknologi AS mungkin menandakan cukup banyak berita buruk yang sudah diperkirakan, tambahnya.

"Kegentingan penilaian untuk banyak perusahaan itu sudah selesai ... kami sudah mendapatkan penurunan peringkat laba, dan sekarang pasar mulai terlihat menarik di sektor-sektor tertentu."

Obligasi pemerintah jatuh pada Jumat (28/10/2022) dan tergelincir sedikit lebih jauh di perdagangan Asia, dengan imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 3 basis poin menjadi 4,0392 persen. S&P 500 berjangka turun 0,2 persen

Gandum berjangka Chicago melonjak lebih dari 8 persen ke tertinggi dua minggu 8,93 dolar AS per gantang di awal perdagangan, sebelum kembali ke 8,78 dolar AS, setelah penarikan Rusia dari kesepakatan untuk memungkinkan pengiriman biji-bijian Ukraina mencapai pembeli global.

Baca juga: Harga gandum naik 5,5 persen, Rusia mundur dari perjanjian Laut Hitam

Di bawah kesepakatan yang didukung PBB, pejabat Turki, Rusia dan Ukraina mengoordinasikan pergerakan kapal. Tidak ada kapal yang bergerak pada Minggu (30/10/2022), tetapi PBB mengatakan telah setuju dengan Ukraina dan Turki mengenai rencana pergerakan untuk 16 kapal pada Senin.

"Tergantung pada perebutan untuk mengganti kargo Ukraina yang direncanakan, harga bahkan mungkin mencapai dua digit untuk suatu periode," kata Ahli Strategi Commonwealth Bank of Australia, Tobin Gorey. Jagung berjangka naik 2,0 persen.

Fokus utama minggu ini adalah pada pertemuan Federal Reserve pada Selasa (1/11/2022) dan Rabu (2/11/2022) dan data pekerjaan AS pada Jumat (4/11/2022), meskipun di Asia juga akan ada perhatian pada data aktivitas ekonomi China minggu ini dan pertemuan bank sentral Australia pada Selasa (1/11/2022).

Aktivitas pabrik China secara tak terduga turun pada Oktober, sebuah survei resmi menunjukkan pada Senin, membantu menjatuhkan indeks Komposit Shanghai 0,3 persen lebih rendah.

Baca juga: Saham China dibuka melemah, Indeks Shanghai jatuh 0,78 persen

Pengunduran diri ketua pengembang properti yang berbasis di Beijing, Longfor Group juga membuat investor bingung, dengan sahamnya terjun 40 persen di Hong Kong dan sektor di bawah tekanan.

The Fed hampir pasti akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada Rabu (2/11/2022), dengan pasar fokus pada komunikasi prospek.

Sebuah artikel Wall Street Journal dua minggu lalu, menandai kemungkinan diskusi tentang perlambatan kenaikan, tampaknya memicu optimisme tentang perubahan nada. Tapi laporan dari penulis yang sama selama akhir pekan menunjukkan periode panjang suku bunga tinggi.

Suku bunga dan pedagang berjangka dana Fed sekarang telah meredam optimisme awal dan memperkirakan suku bunga dana Fed mencapai dekat 5,0 persen pada Mei tahun depan. Dolar juga telah berhenti mundur.

Dolar naik menjadi 148,04 yen dan menguat di 0,9948 dolar per euro di awal sesi Asia. Harga minyak mentah berjangka Brent melayang di 95,46 dolar AS per barel. Emas spot bertahan di 1.641,00 dolar AS per ounce.

Baca juga: Harga minyak awal pekan turun di tengah pembatasan COVID China
Baca juga: Dolar menguat di Asia, dipicu Fed diperkirakan tetap "hawkish"

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022