Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin oleh The Federal Reserve pada Rabu nanti
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore, melemah menunggu pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Rupiah ditutup melemah 44 poin atau 0,28 persen ke posisi Rp15.598 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.554 per dolar AS.

"Pelaku pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga setidaknya 75 basis poin oleh The Federal Reserve pada Rabu nanti," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam ulasannya di Jakarta, Senin.

Data pada akhir pekan lalu, menunjukkan bahwa belanja konsumen AS naik lebih kuat dari yang diperkirakan pada September, sementara tekanan inflasi yang mendasari terus menggelembung.

The Fed diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin (bps) setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu ini, ketika pembuat kebijakan mengumumkan keputusan mereka pada Rabu (2/11) mendatang.

"Pelaku pasar juga bertaruh bahwa tanda-tanda dari beberapa tekanan inflasi yang berkurang akan mendorong The Fed untuk melunakkan sikap hawkish-nya dalam beberapa bulan mendatang," ujar Ibrahim.

Dari dalam negeri, pelaku pasar juga menanti data inflasi Oktober 2022 yang akan dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (1/11) besok.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.569 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.567 per dolar AS hingga Rp15.611 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Senin melemah ke posisi Rp15.596 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.542 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah awal pekan melemah, pasar nantikan hasil pertemuan The Fed
Baca juga: Rupiah Senin pagi melemah 19 poin
Baca juga: Rupiah ditutup menguat, dipicu spekulasi kenaikan bunga Fed melambat

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022