"Ini satu capaian yang luar biasa bahwa akhirnya harus melalui mekanisme chair’s summary, itu adalah hasil optimal negosiasi dan diplomasi Indonesia saat DEMM. Karena memang ada isu-isu yang di luar atau jauh dari persoalan Indonesia, yaitu isu geopolitik," kata Menteri Johnny dalam siaran pers diterima Selasa.
DEMM dan DEWG adalah bagian dari Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia.
Pelaksanaan DEWG dan DEMM Presidensi G20 Indonesia, menurut Johnny, berat karena berada pada situasi pandemi COVID-19 dan tekanan geopolitik. Tapi, pemerintah Indonesia dan anggota G20 berhasil menyepakati capaian substansi.
Capaian susbtansi itu berkaitan dengan isu prioritas yang diusung pada DEWG, yaitu konektivitas dan pemulihan pascapandemi COVID-19, keterampilan dan literasi digital dan arus data lintas negara.
Menteri Johnny mengapresiasi strategi Kementerian Luar Negeri yang membagi DEMM 2022 Chair's Summary dalam dua bagian sehingga menjadi hasil yang konkret.
"Untuk Ibu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, saya berterima kasih sekali karena usulannya, akhirnya menghasilkan. Dan kita bisa menyelesaikan rapat DEWG dan DEMM itu dengan baik. Ini satu pekerjaan dengan berbagai jenis deliverables yang kita sudah masukkan di dalam Chair's Summary," kata Johnny.
Menteri Johnny juga mengatakan rangkaian acara DEWG dan DEMM perlu didokumentasikan dan dibukukan.
Johnny mengingatkan meski pun DEWG dan DEMM sudah berakhir, Indonesia masih memiliki tugas sebagai Presidensi G20. Konferensi Tingkat Tinggi G20, yang dihadiri para pemimpin negara, akan diadakan di Bali pada 15-16 November.
Baca juga: Menkominfo apresiasi inisiatif ITU pada DEWG G20
Baca juga: India rencanakan buat "engagement group" bernama "Startup20"
Baca juga: Kemenkominfo siapkan pameran Digital Transformation Expo di KTT G20
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
