Magelang (ANTARA) - Menteri Perdagangan Republik Indonesia Zulkifli Hasan telah menugaskan Bulog untuk impor kedelai sebanyak 350.000 ton untuk memenuhi kebutuhan para perajin tahu dan tempe di Tanah Air.

Mendag di Magelang, Selasa, mengatakan sekarang harga sembako terkendali dan terjangkau, seperti cabai, telur ayam stabil, cuma memang harga kedelai agak mahal.

"Oleh karena itu kemarin kami sudah menugaskan Bulog untuk impor 350.000 ton kedelai, kira-kira 40 hari hingga 50 hari akan sampai," katanya usai mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Magelang (Unnimma) dengan tema Waralaba Lokal "Go Global".

"Jadi setelah 50 hari mudah-mudahan nanti harga kedelai sudah Rp11.000 per kilogram," katanya.

Ia menyampaikan impor kedelai kebanyakan dari Amerika Serikat.

Menyinggung persiapan kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2023, Mendag menuturkan
kerja sama dengan bupati, kalau harga naik sedikit harus segera ditanggulangi.

"Kami ingin agar ketersediannya ada dan harga terjangkau," katanya.

Sementara itu Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto usai mengunjungi Pasar Kranggan Temanggung bersama Mendag menyampaikan setelah rakor terbatas dengan presiden, akan dihitung ulang secara pasti kebutuhan kedelai bagi perajin tahu tempe Indonesia tercukupi .

"Memang dalam ratas itu kebutuhan nasional masih secara global, katakanlah 300 ribu atau 350 ribu ton tapi tentunya dalam hal ini nanti kami dari Kemendag bersama dengan Kementan dan para perajin menghitung berapa kebutuhan riil bagi perajin tahu tempe di Indonesia secara umum.

"Karena kami tidak bisa menghitung di lokal saja. Secepatnya akan dilakukan impor oleh Bulog," katanya.

Kedelai akan dipasok dari Amerika dan Argentina. Informasi dari atase perdagangan diperkirakan akhir tahun ini panen kedelai akan meningkat di beberapa negara sehingga harga tidak akan melonjak.

Baca juga: Kemendag diskusikan usul Gakoptindo soal kenaikan subsidi kedelai

Baca juga: Mendag janji akan sederhanakan proses pengajuan subsidi kedelai


Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022