Tampaknya salah satu penyebab utama pada akhirnya adalah manajemen kerumunan yang tidak memiliki dukungan institusional
Seoul (ANTARA) - Insiden desak-desakan pada Sabtu (29/10) malam waktu setempat di Distrik Itaewon di Seoul, ibu kota Korea Selatan pada perayaan Halloween sebagian disebabkan manajemen kerumunan tidak memadai, demikian disampaikan Perdana Menteri Korsel Han Duck-soo, Selasa (1/11).

"Tampaknya salah satu penyebab utama (dari insiden itu) pada akhirnya adalah manajemen kerumunan yang tidak memiliki dukungan institusional dan upaya sistematis yang memadai di Korsel," kata Han dalam konferensi pers dengan para koresponden asing di Seoul.

Han menuturkan bahwa bahkan jika lebih banyak petugas polisi dikerahkan ke Itaewon, akan ada keterbatasan dalam pengendalian kerumunan besar itu mengingat negara tersebut tidak memiliki regulasi yang memadai soal manajemen kerumunan.

Sedikitnya 156 orang tewas dan 151 lainnya luka-luka dalam insiden paling mematikan di negara tersebut sejak insiden tenggelamnya kapal feri yang menewaskan 304 orang, yang sebagian besar merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA), pada April 2014 lalu. 
 
   Sedikitnya 156 orang tewas dan 151 lainnya luka-luka dalam insiden paling mematikan di negara tersebut sejak insiden tenggelamnya kapal feri yang menewaskan 304 orang, yang sebagian besar merupakan siswa sekolah menengah atas (SMA), pada April 2014 lalu. 


Insiden itu diyakini disebabkan oleh kerumunan besar yang bergerak ke sebuah gang sempit menanjak dan kemudian saling tindih di distrik kehidupan malam yang populer di Seoul tersebut.

Sebagian besar korban baru menginjak akhir usia belasan, 20-an, dan 30-an tahun saat lebih dari 100.000 orang berkumpul di Itaewon untuk mengikuti perayaan Halloween luar ruangan tanpa masker terbesar di Korsel sejak merebaknya pandemi COVID-19 pada 2020
 
   Sebagian besar korban baru menginjak akhir usia belasan, 20-an, dan 30-an tahun saat lebih dari 100.000 orang berkumpul di Itaewon untuk mengikuti perayaan Halloween luar ruangan tanpa masker terbesar di Korsel sejak merebaknya pandemi COVID-19 pada 2020


Kurangnya jumlah petugas polisi yang mengendalikan kerumunan, yang terjebak dan terinjak-injak di jalanan penuh sesak itu, diyakini memicu insiden maut tersebut.

Menurut pihak kepolisian, sebanyak 137 petugas polisi telah dikerahkan untuk acara Halloween pada Sabtu itu. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022