Ada pula baju antisayat yang diharapkan dapat segera dijual pada tahun 2023.
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Catur Bakti Persada (CBP) Ivan Roy Parningotan Nainggolan mengharapkan produk pertahanan dalam negeri dapat berkembang secara baik dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

"Karena ini produk anak bangsa, produk sendiri, bisa juga mengharumkan nama Indonesia di luar negeri," ujar Ivan, saat ditemui oleh ANTARA dalam pameran industri pertahanan Indo Defence 2022 Expo & Forum di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Rabu.

Dengan demikian, dia pun berharap penyelenggaraan Indo Defence 2022 dapat membuka peluang bagi perusahaan-perusahaan lokal penyedia produk dan layanan yang berfokus pada peralatan pertahanan untuk memperkenalkan produk mereka, bahkan dapat mulai bersaing di kancah internasional.

Saat ini, menurut Ivan, ada beberapa negara yang tertarik mengunjungi pameran produk dari PT Catur Bakti Persada bersama rekanannya Parabellum di ajang Indo Defence 2022.

"Tim yg mau hadir melihat kami, ada tim dari Timor Leste, Arab Saudi, dan kemarin ada juga yang ingin melalukan pembelian kepada kami dari Rusia," ucapnya.

Sebagai salah satu pihak yang aktif bergerak menyediakan produk dan layanan yang berfokus pada peralatan pertahanan, Ivan mengatakan bahwa selama ini PT Catur Bakti Persada melakukan produksi beragam peralatan pertahanan di dalam negeri dengan jumlah tenaga kerja dalam negeri sekitar 40 sampai 50 persen.

Namun, terkait dengan material, pihaknya masih harus menggunakan material dari luar negeri karena keterbatasan ketersediaan material di dalam negeri.

Adapun pihak-pihak yang menjadi target dari penyediaan produk peralatan pertahanan dari PT Catur Bakti Persada, di antaranya TNI Angkatan Darat, Angkatan Udara, dan Angkatan Laut.

Dalam Indo Defence 2022 yang diselenggarakan pada tanggal 2—5 November, produk-produk peralatan pertahanan yang dipamerkan oleh PT Catur Bakti Persada dan rekanannya Parabellum adalah sepatu militer, seperti Parabellum Cobra, Libra, dan XTRACX Black, serta perlengkapan taktikal perorangan.

"Sepatu kami dari 2017 sampai 2018, jadi game changer karena dahulu pakai tali. Setelah kami masuk, mulai pakai model diputar. Jadi, tidak pakai tali lagi. Hampir semua mengikuti pembuatan sepatu dengan model seperti itu," ujar Ivan.

Berikutnya, ada pula baju antisayat yang diharapkan dapat segera dijual pada tahun 2023.

Selain itu, PT Catur Bakti juga memamerkan remote controlled weapon station (RCWS), yakni sistem senjata yang pengendaliannya dapat dari jarak jauh menggunakan sebuah alat kendali atau remote.

Baca juga: PT Catur Bakti Persada pamerkan RCWS di Indo Defence 2022
 Baca juga: PT DI pamerkan pesawat N219 Amphibi di hadapan Jokowi

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022