Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sejumlah warga Kecamatan Simpang Jernih, di pedalaman kabupaten tersebut, terisolasi akibat banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur Ashadi di Aceh Timur, Rabu, mengatakan banjir terjadi akibat tingginya curah hujan, sehingga air sungai meluap di wilayah tersebut.

"Warga di Simpang Jernih terisolasi akibat banjir dan meluapnya sungai. Satu-satu akses ke wilayah tersebut melalui sungai dan sungai tidak bisa diarungi," kata Ashadi.

Laporan terakhir diterima, kata Ashadi, kondisi banjir di Simpang Jernih semakin parah karena banjir semakin tinggi. Selain terisolasi, puluhan warga mengungsi ke tempat lebih tinggi.

Baca juga: Diterjang banjir, puluhan warga di Aceh Timur mengungsi

Baca juga: BMKG: Waspadai bencana hidrometeorologi di wilayah timur Aceh


Berdasarkan data sementara, sebanyak 63 warga di Desa Pante Kera, Desa Simpang Jernih, Desa Batu Sumbang, dan Desa Melidi terpaksa mengungsi, kata Ashadi.

"Mereka mengungsi ke rumah kerabatnya berada di daratan tinggi dan di badan jalan. Ketinggian banjir merendam rumah penduduk berkisar antara 30 centimeter hingga satu meter," katanya.

Ashadi mengatakan Satgas BPBD dan Tim SAR sudah bergerak ke lokasi banjir di pedalaman tersebut. Pihak kecamatan juga diminta segera melaporkan jika terjadi kondisi memburuk.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait penyaluran bantuan logistik serta penanganan darurat bencana. Kepada masyarakat, kami imbau tidak panik serta mewaspadai banjir susulan," kata Ashadi.

Abdullah, warga Simpang Jernih, melaporkan transportasi antardesa di Simpang Jernih melalui jalur sungai. Sungai sudah meluap, sehingga masyarakat terisolasi.

"Banjir kali ini tidak separah dari sebelumnya kecuali banjir pada 2006. Banjir merendam beberapa desa di Simpang Jernih akibat hujan lebat dalam sehari terakhir," kata Abdullah.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Simpang jernih Syarifuddin mengatakan pihaknya menyalurkan bantuan berupa sembako dan obat-obatan kepada pengungsi di lokasi banjir.

"Bantuan obat-obatan sudah kami salurkan. Kami juga mengingatkan pengungsi menjaga kesehatan. Jika merasa tidak enak badan, segera mendatangi posko kesehatan terdekat," kata Syarifuddin.*

Baca juga: Ribuan pengungsi banjir Aceh Timur kembali ke rumah

Baca juga: BPBD: 1.022 rumah di Aceh Timur masih terendam banjir

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022