Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan perlu adanya kombinasi antara birokrat dan swasta dalam pemerintahan.

“Birokrat yang ada di sistem bercampur dengan tim lain, yang 50 persen berasal dari sektor swasta. Kombinasi ini terbukti menjadi kombinasi yang luar biasa antara swasta dan pemerintahan,” ujar dia dalam acara ASEAN Youth Fellowship (AYF) di Jakarta, Rabu.

Dia menambahkan kombinasi antara birokrat dan swasta tersebut, terbukti berhasil menciptakan perubahan.

Pada tahun pertama, lanjut dia, dilakukan banyak perubahan dalam sistem pendidikan.

“Pada tahun pertama, kami membuat begitu banyak perubahan yang berbeda. Tidak ada yang bisa melihat hasil dari perubahan itu, dan ada sejumlah besar perubahan di antaranya menghapus Ujian Nasional,” kata dia.

Baca juga: Ganjar berharap ASEAN Youth wujudkan moderasi beragama antarbangsa

Pada tahun kedua, pihaknya sudah melihat benih-benih perubahan dan pada tahun ketiga sudah terlihat perubahan mendasar dari perubahan yang dilakukan.

“Akhirnya kami semua terkejut, melihat begitu banyak perubahan yang terjadi hanya dalam waktu tiga tahun,” kata dia.

Oleh karena itu, Nadiem berpesan agar para pemimpin dapat bertahan atas rasa “sakit” maupun kritik terkait dengan perubahan yang dilakukan.

Dengan demikian, kata dia, akan dapat menghasilkan perubahan yang diinginkan.

Program AYF diselenggarakan oleh Singapore International Foundation dengan kemitraan bersama National Youth Council. Program itu dibangun berdasarkan nilai-nilai ketahanan, kepemimpinan dan kohesi. Profil peserta terdiri atas para pemimpin dan pemengaruh muda tingkat Asia Tenggara dari berbagai sektor.

Baca juga: Pecatur muda Murung Raya wakili Indonesia dalam Asean Youth 2022 
 

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022