Jakarta (ANTARA) - Perusahaan yang bergerak di bidang produksi jenis kemasan plastik dan tisu steril PT Primadaya Plastisindo Tbk optimistis akan mendulang pertumbuhan setelah penawaran umum perdana saham (IPO). 

Direktur Utama PT Primadaya Plastisindo Tbk Kennie Angesty dalam keterangan di Jakarta, Kamis, mengatakan saat ini pihaknya menyelesaikan masa penawaran awal dan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan serangkaian kegiatan IPO. Nantinya, saham perseroan dengan kode PDPP juga  masuk sebagai saham DES (Daftar Efek Syariah).

"Kami optimistis kinerja perseroan akan semakin bertumbuh kendati ketidakpastian kondisi perekonomian sudah banyak diproyeksikan ke depan. Kami juga telah mendapati investor strategis yang meyakini bahwa perseroan mampu memiliki pertumbuhan yang positif dan potensi untuk terus berkembang serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik," ujar Kennie. Investor stratefis tersebut adalah pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma.

Baca juga: Animo IPO di tengah turbulensi ekonomi global

Perseroan akan melepaskan 500 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham dan ditawarkan pada harga Rp200 per saham. Potensi dana yang akan diraup berkisar Rp100 miliar.

Adapun bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham adalah PT Semesta Indovest Sekuritas.

Kennie menyebut seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 67 persen akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin-mesin, meningkatkan kapasitas produksi, dan menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan. Sisanya, sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja.

Baca juga: Teten: Puncak UMKM naik kelas adalah ketika bisa IPO

Sejumlah strategi akan dilakukan guna meraup berbagai peluang pertumbuhan ke depan, diantaranya memperluas pangsa pasar produk free market,  menambah mitra dagang, dan diversifikasi produk, serta membuka cabang di kota besar lain di Indonesia.

Adapun sejak berdiri pada 2005  perseroan telah memulai operasional di di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat dan kini memiliki pabrik di Lampung, Binjai, Tangerang, dan Sukabumi.

Baca juga: Kemenperin sebut industri plastik tulang punggung sektor strategis


 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022