Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkapkan empat tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Tantangan pertama, kata dia, lembaga keuangan syariah masih menghadapi masalah permodalan.

"Sehingga hal ini dinilai masih menghambat perluasan jangkauan pemberian pembiayaan dan pendanaan bagi pelaku usaha dengan biaya yang lebih rendah," kata Menteri Teten Masduki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jum'at.

Kedua, percepatan pengembangan inovasi produk syariah yang perlu lebih variatif dan ramah pasar. Tantangan ketiga, kata Teten, terkait pengembangan SDM di sektor ekonomi syariah, sebab diperlukan SDM yang bisa mengelola dana umat yang sangat besar.

"Keempat, keterbatasan infrastruktur di ekonomi dan keuangan syariah yang juga perlu diatasi, sehingga layanan keuangan syariah, termasuk pemanfaatan teknologi, bisa semakin diperluas," ujarnya.

Baca juga: TGB sebut pengembangan ekonomi syariah perlu diperkuat

Meski demikian Teten menyampaikan berdasarkan data State Gobal Islamic Economy Report 2020/2021 indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik, yang pada 2020 berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia, di bawah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

"Perkembangan tersebut mencerminkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk terus dikembangkan," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM, KemenKopUKM mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia dengan penyaluran dana bergulir berskema pembiayaan syariah.

"Dengan target penyaluran LPDB-KUMKM yang seimbang antara konvensional dan syariah ini, memberikan ruang yang sama terhadap kebutuhan akses permodalan, terutama bagi pelaku ekonomi syariah yang menginginkan permodalan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah," kata Teten Masduki.

Ia berharap dengan kemudahan akses pembiayaan syariah melalui dana bergulir LPDB-KUMKM akan semakin banyak pelaku usaha yang terbantu dan kapasitas usahanya meningkat.

"Baik dari sisi manajemen usaha, manajemen produksi, hingga pemasaran," ujar Teten Masduki.

Baca juga: MES dorong ekonomi syariah Indonesia jadi pemain global
Baca juga: Teten optimis Indonesia mampu jadi pemain utama industri halal dunia

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022