Mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Surabaya yang terus berupaya memberikan perlindungan bagi anak dan perempuan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga mengatakan selter anak di Surabaya, Jawa Timur, merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota Surabaya yang terus berupaya memberikan perlindungan bagi anak dan perempuan.

"Mengapresiasi komitmen Pemerintah Kota Surabaya yang terus berupaya memberikan perlindungan bagi anak dan perempuan dengan menyediakan selter anak," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Ada dua lokasi selter anak Pemerintah Kota Surabaya yang dikelola oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Surabaya, yakni selter bagi anak yang berhadapan dengan hukum (ABH) dan selter bagi anak perempuan korban kekerasan.

Keberadaan selter anak laki-laki sebagai selter sementara untuk menunggu kepastian hukum bagi ABH serta selter anak perempuan sebagai tempat perlindungan serta rehabilitasi secara fisik dan psikis dinilai Bintang sebagai langkah yang tepat.

Di dua tempat ini, anak-anak didampingi oleh pendamping yang kompeten serta dilibatkan dalam berbagai kegiatan yang positif seperti ibadah keagamaan, sekolah, keterampilan, piket kebersihan, olah raga serta wawasan kebangsaan.

Baca juga: Menteri PPPA dorong Desa Ramah Perempuan bentuk Forum Genre

Baca juga: Menteri PPPA: Anak-anak adalah kekuatan bangsa Indonesia


Saat ini, selter anak Pemkot Surabaya menampung sebanyak enam ABH dengan latar belakang kasus tawuran serta judi burung merpati di selter anak laki-laki dan delapan anak perempuan korban dengan latar belakang kasus kekerasan, pelecehan seksual, juga eksploitasi di selter anak perempuan.

Ada 18 orang pendamping dengan penempatan di masing-masing lokasi sebanyak sembilan orang.

Para pendamping di selter perempuan, selain fungsi pengawasan, juga membantu antar jemput sekolah anak-anak perempuan yang singgah.

Anak-anak perempuan yang singgah pun tetap melanjutkan jenjang pendidikan dengan empat anak yang bersekolah di jenjang SMA, dua anak bersekolah di jenjang SMP, dan satu anak bersekolah di jenjang SD.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Bintang menyerahkan bantuan spesifik khusus anak untuk pemenuhan sehari-hari.

Bintang Puspayoga menekankan bahwa anak-anak yang berada di kedua selter anak tersebut, baik ABH maupun anak perempuan korban kekerasan memiliki hak-hak yang patut dipenuhi dan juga dilindungi.

"Anak-anak ini memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita tinggi layaknya anak-anak lain di luar sana. Khususnya bagi ABH yang sedang menunggu kepastian hukum, berada di selter anak ini dapat membentuk karakter serta menumbuhkan nilai-nilai positif, sebelum nantinya dipindahkan ke lapas khusus anak sesuai vonis dijatuhkan," tutur Menteri PPPA.

Baca juga: Menteri PPPA dorong pelaku KDRT di Semarang ditindak tegas

Baca juga: Menteri PPPA: Pentingnya rumah aman bagi penyintas kekerasan

Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan Khonghucu berperan dalam perlindungan anak

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022