Sebisa mungkin tulang belakang itu tetap lurus terjadi apabila kita mengangkat benda berat yang menekuk adalah daerah kaki atau pahanya sedangkan punggung itu tidak membungkuk
Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Neurologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo  (RSCM) Jakarta, dr Nurul Fadli, Sp.S mengingatkan masyarakat untuk memperbaiki posisi tubuh saat mengangkat beban berat agar terhindar dari nyeri punggung bawah.

“Sebisa mungkin tulang belakang itu tetap lurus terjadi apabila kita mengangkat benda berat yang menekuk adalah daerah kaki atau pahanya sedangkan punggung itu tidak membungkuk,” katanya dalam dalam webinar HUT 103 RSCM Jakarta yang diikuti melalui Instagram RSCM, Jumat.

Ia mengatakan kesalahan posisi tubuh saat melakukan aktivitas sehari-hari dapat menjadi salah satu faktor risiko yang bisa meningkatkan terjadinya nyeri punggung bawah.

Selain saat mengangkat benda berat, posisi yang kurang tepat saat melakukan aktivitas membersihkan di rumah seperti menggunakan sapu dan alat pel dengan tangkai yang pendek juga dapat menjadi penyebab nyeri punggung bawah.

“Kalau menyapu atau mengepel sebisa mungkin menggunakan gagang yang tinggi ya. Jadi kita tidak sampai membungkuk saat melakukan aktivitas tersebut,” katanya.

Posisi yang tidak baik juga sering terjadi pada pekerja kantoran yang sering bersandar atau duduk dalam satu posisi yang sama dalam jangka waktu yang lama. Ia pun mengingatkan pekerja kantoran untuk sering-sering melakukan peregangan atau relaksasi setiap 1,5-2 jam sekali.

Selain itu, berat badan juga menjadi faktor risiko yang bisa meningkatkan kejadian nyeri punggung bawah. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk menjaga berat badan ideal.

Lebih lanjut Nurul menuturkan bahwa sekitar 80 persen orang selama hidupnya pernah merasakan nyeri punggung bawah. Penyebabnya pun beragam, mulai dari gangguan muskuloskeletal yang memengaruhi fungsi otot, gangguan sendi dan saraf, gangguan pada organ-organ di dalam perut seperti ginjal, saluran empedu hingga usus.

Nyeri yang disebabkan oleh sistem otot dan sendi, umumnya nyeri terlokalisasi pada daerah yang sakit dan biasanya rasanya seperti pegal, tidak menjalar. Kemudian jika dilakukan penekanan pada daerah yang nyeri, maka nyeri akan bertambah.

“Kalau misalnya nyeri yang disebabkan karena organ-organ yang di dalam abdomen misalnya pada ginjal, nyerinya juga terbatas pada daerah punggung bawah, tidak ada penjalaran hingga ke tungkai. Meskipun terkadang ada nyeri yang menjalar ke punggung bawah, hanya di atas bokong dan nyerinya hebat sekali,” katanya.

Sedangkan nyeri punggung bawah akibat saraf ditandai dengan rangsangan pada saraf yang lain. Gejalanya bisa kesemutan atau ada rasa baal sehingga muncul mati rasa bahkan kelemahan.

Adapun untuk pertolongan pertama pada nyeri punggung bawah bisa dengan memberikan obat anti nyeri yang dijual bebas di toko obat, melakukan relaksasi otot dengan yoga hingga berenang, serta memeriksakan diri ke dokter jika rasa nyeri tak kunjung berkurang, demikian Nurul Fadli.

Baca juga: Sains buktikan manfaat solat bagi kesehatan

Baca juga: Ada hubungan nyeri punggung dan risiko kematian

Baca juga: Serba-serbi sakit punggung, bedakan yang biasa dan yang berbahaya

Baca juga: Sering sakit pinggang atau punggung? Bisa saja kamu memiliki skoliosis!


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022