Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali menemukan dua kasus sapi positif PMK di Kabupaten Bangka Tengah dan langsung diisolasi guna mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut.

"Dua ekor sapi terpapar PMK ini langsung dilakukan penanganan untuk mencegah penularan ke ternak sapi lainnya," kata Sekretaris Satgas Penanganan PMK Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan dengan adanya penambahan dua kasus ternak positif PMK ini, maka total kasus sapi dan kambing terpapar PMK menjadi 4.111 ekor, sembuh 3.957 ekor, mati 35 dan potong bersyarat 117 ekor tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung dan Belitung Timur.

"Dalam beberapa pekan terakhir ini, Babel tanpa kasus ternak sakit terpapar PMK ini, namun sekarang kembali muncul dua kasus di Bangka Tengah," ujarnya.
Baca juga: Distan: Warga Mukomuko gunakan obat herbal untuk ternak terserang PMK

Menurut dia dengan adanya sapi tertular PMK ini, menandakan virus PMK ini masih ada dan dapat melonjak kembali jika tidak lakukan penanganan yang cepat dan tepat.

"Kami sudah melakukan pemeriksaan kesehatan ternak di lokasi dua ekor sapi tertular PMK dan alhamdulillah ternak-ternak tersebut negatif terjangkit PMK," katanya.

Ia menyatakan dalam melakukan berbagai penanganan PMK ini, antara lain dilaksanakan dengan menjaga perlintasan dari darat dan laut dengan melakukan biosekuritas dan pembatasan lalu lintas hewan dari luar daerah

Selain itu, Pemprov bersama pemkab/pemkot terus melakukan kegiatan disinfeksi kandang secara rutin di setiap peternakan rakyat, rutin melakukan KIE yakni komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat dan peternak.

"Kami juga melakukan pengobatan bagi hewan ternak yang sakit, seperti memberikan vitamin untuk peningkatan imunitas dan melakukan penandaan serta pendataan ternak melalui aplikasi identik PKH dan vaksinasi ternak berisiko," ujar Mikron.

Baca juga: Kasatgas PMK tegaskan wajib vaksinasi bagi ternak

Pewarta: Aprionis
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022