Kemungkinan Partai Republik mengambil alih DPR atau Senat cukup tinggi, oleh karena itu menjamin beberapa bentuk kemacetan selama beberapa tahun ke depan. Itu mungkin akan menghilangkan kenaikan pajak, dan pengeluaran besar apa pun yang berpotensi di
New York (ANTARA) - Wall Street menguat tajam pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), dengan indeks Dow melonjak lebih dari 423 poin, karena investor fokus pada pemilihan paruh waktu Selasa yang akan menentukan kendali Kongres, sementara saham Meta Platform melonjak karena laporan pemutusan hubungan kerja di induk perusahaan Facebook.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 423,78 poin atau 1,31 persen, menjadi menetap di 32.827,00 poin. Indeks S&P 500 menambahkan 36,25 poin atau 0,96 persen, menjadi berakhir di 3.806,80 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 89,27 poin atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 10.564,52 poin.

Dari 11 sektor utama S&P 500, delapan sektor membukukan kenaikan, dipimpin oleh sektor jasa-jasa komunikasi yang terdongkrak 1,83 persen, diikuti oleh kenaikan sektor energi 1,73 persen.

Partai Republik diunggulkan untuk memenangkan mayoritas di Dewan Perwakilan Rakyat dalam pemilihan, dengan Senat dinilai sebagai undian oleh peramal nonpartisan. Partai Republik dapat menggunakan mayoritas di kedua kamar untuk menghalangi agenda Presiden Demokrat Joe Biden.

“Kemungkinan Partai Republik mengambil alih DPR atau Senat cukup tinggi, oleh karena itu menjamin beberapa bentuk kemacetan selama beberapa tahun ke depan. Itu mungkin akan menghilangkan kenaikan pajak, dan pengeluaran besar apa pun yang berpotensi dianggap sebagai pemicu inflasi," kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird.

Meta Platforms Inc melonjak lebih dari 6,0 persen menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk memulai PHK skala besar minggu ini. Sahamnya telah merosot lebih dari 70 persen sepanjang tahun ini.

Saham yang baru-baru ini dihancurkan, Microsoft dan induk Google, Alphabet, masing-masing menguat lebih dari 2,0 persen dan berkontribusi besar pada kenaikan S&P 500 untuk sesi tersebut.

Fokus pekan ini juga akan berada pada data harga konsumen AS untuk Oktober, yang akan dirilis pada Kamis (10/11), untuk petunjuk tentang seberapa besar kenaikan suku bunga Federal Reserve AS membantu mendinginkan perekonomian.

Empat pembuat kebijakan Fed pada Jumat (4/11) mengindikasikan mereka akan mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada pertemuan kebijakan berikutnya, meskipun data baru menunjukkan kenaikan pekerjaan yang kuat dan hanya sedikit tanda kemajuan dalam menurunkan inflasi.

Pedagang terbelah tentang apakah Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin atau 75 basis poin pada pertemuan bank sentral AS Desember.

"Semuanya sama, apakah suku bunga terminal berada di 4,5 persen, 5,0 persen atau lebih, kebijakan moneter siap memiliki efek negatif pada ekonomi menuju 2023," tulis ahli strategi investasi Glenmede dalam sebuah catatan pada Senin (7/11).

Ketiga indeks utama Wall Street telah merosot tahun ini, dengan Nasdaq yang berbasis teknologi anjlok 33 persen karena kekhawatiran bahwa pengetatan kebijakan moneter yang agresif dapat melumpuhkan ekonomi AS.

Digital World Acquisition Corp melonjak 66 persen setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengisyaratkan tawaran Gedung Putih lainnya. Perusahaan cek kosong itu telah setuju untuk mengumumkan startup media sosial Trump Media & Technology Group Corp.

Walgreens Boots Alliance Inc meningkat 4,1 persen setelah VillageMD, penyedia perawatan primer yang didukung oleh rantai farmasi, mengatakan akan mengakuisisi Summit Health dalam kesepakatan senilai hampir 9 miliar dolar AS.

Volume transaksi di bursa AS relatif ringan, dengan 10,5 miliar saham diperdagangkan, dibandingkan dengan rata-rata 11,8 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022