Jakarta (ANTARA) - Sepuluh ribu suporter sepak bola Prancis sudah terdaftar menyaksikan Piala Dunia 2022 karena Prancis tidak akan memboikot turnamen yang akan digelar di Qatar itu, kata duta besar Prancis untuk Qatar seperti dikutip AFP, Selasa.

Duta Besar Jean-Baptiste Faivre juga berkata dalam wawancara televisi yang disiarkan Senin malam waktu setempat bahwa 300 polisi Prancis akan membantu Qatar dalam mengamankan Piala Dunia yang berlangsung dari 20 November sampai 18 Desember itu.

Qatar terus disorot karena catatan hak asasi manusianya menjelang kickoff turnamen itu.

Paris dan sejumlah kota lainnya di Prancis menyatakan tidak akan menggelar nonton bareng di depan layar raksasa sebagaimana biasa mereka lakukan saat ada turnamen besar olah raga.

Mantan pemain timnas Prancis Eric Cantona menjadi salah satu tokoh di Eropa yang menyerukan boikot Piala Dunia atas perlakuan Qatar terhadap pekerja asing dan hak-hak perempuan serta LGBTQ.

Baca juga: Qatar tuding Jerman standar ganda dalam kritik tuan rumah Piala Dunia

Faivre berkata kepada saluran olah raga Al-Kass bahwa seruan boikot itu tidak mencerminkan sikap pemerintah Prancis.

"Prancis tidak akan memboikot Piala Dunia," sambung dia. Menurut Faivre, pertandingan Piala Dunia tidak akan digelar dalam layar-layar raksasa untuk nonton bareng karena kota-kota di Prancis memang sedang diselimuti suhu dingin, selain karena biaya yang mahal untuk membentuk tempat nonton bareng atau fan zone.

Dia mengatakan ada anggapan lain tentang Qadar yang sudah terbentuk di Prancis dan ini perlu diluruskan.

"Tentu saja Qatar dikenal sebagai mitra ekonomi dan memang benar investasi dan kontrak identik dengan lapangan kerja dan pertumbuhan di Prancis, tetapi hubungan antara Qatar dan Prancis lebih dari sekadar itu," kata dia.

Baca juga: Situasi terakhir Qatar, dan mengenal delapan stadion Piala Dunia 2022

FIFA mengatakan Prancis adalah salah satu dari 10 pasar teratas untuk 3,1 juta tiket.

Sang duta besar mengatakan 10.000 orang Prancis telah mendaftar dalam kartu pass penggemar Hayya yang diperlukan untuk memasuki Qatar.

Lebih dari sejuta orang diperkirakan akan mengunjungi Qatar selama turnamen itu berlangsung.

Prancis adalah salah satu dari 15 negara yang membantu Qatar mengamankan Piala Dunia. Turki, Pakistan dan Maroko juga mengirimkan ribuan polisi untuk membantu pasukan Qatar.

Baca juga: Qatar sita trofi tiruan Piala Dunia
Baca juga: FIFA sediakan bantuan kesehatan mental selama Piala Dunia 2022

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022