Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup naik di tengah pelaku pasar yang mencermati hasil pemilu sela Amerika Serikat.

IHSG ditutup menguat 19,96 poin atau 0,28 persen ke posisi 7.070,08. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,47 poin atau 0,34 persen ke posisi 1.009,21.

"Indeks saham di Asia sore ini ditutup naik tipis karena investor mencerna perhitungan sementara hasil pemilihan sela kongres AS yang dapat memberikan gambaran pergeseran kekuatan politik serta rilis data inflasi (CPI dan PPI) Tiongkok. Selain itu, investor juga mengantisipasi rilis data inflasi (CPI) bulan Oktober AS nanti malam," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Rabu.

Hasil pemilu sela AS akan memutuskan apakah Partai Demokrat akan kehilangan atau justru mempertahankan kendali di badan legislatif AS untuk paruh kedua masa pemerintahan Presiden Joe Biden.

Partai Republik diprediksi mampu merebut lima kursi yang mereka butuhkan untuk mengendalikan House of Representatives (DPR) AS namun kendali atas Senat (DPD) AS berlangsung ketat dan akan tergantung pada hasil perhitungan suara di beberapa negara bagian.

Secara historis, pasar saham cenderung mencatatkan kinerja yang lebih baik di bawah Pemerintah AS yang terpecah, terutama ketika Partai Demokrat menguasai Gedung Putih. Kinerja yang lebih baik itu disebabkan oleh terjadinya kebuntuan politik yang mencegah kedua partai politik membuat perubahan kebijakan yang drastis.

Data inflasi (CPI) AS yang akan dirilis nanti malam juga akan menarik perhatian investor dengan pakar ekonomi memprediksi penurunan pada laju inflasi menjadi 0,5 persen (mom) atau 6,5 persen (yoy).

Dibuka melemah, IHSG tak lama menguat dan mayoritas menghabiskan waktu di zona hijau sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak variatif namun berhasil menguat jelang penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor terkoreksi dimana sektor energi turun paling dalam yaitu minus 1,16 persen, diikuti sektor transportasi dan sektor barang konsumen primer masing-masing minus 0,85 persen dan minus 0,19 persen.

Sedangkan tujuh sektor meningkat di mana sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 1,7 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor keuangan masing-masing 0,79 persen dan 0,49 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BSBK, KDTN, BABP, PICO, dan FIRE. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni NANO, ASSA, INDY, RAFI, dan PTBA.

Untuk saham-saham LQ45 yang mengalami penguatan terbesar yaitu BUKA, GOTO, EMTK, INCO, dan TINS. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni INDY, PTBA, ADRO, ITMG, dan UNVR.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp342,83 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp316,94 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.408.906 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 27,74 miliar lembar saham senilai Rp12,05 triliun. Sebanyak 244 saham naik, 261 saham menurun, dan 195 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 155,68 atau 0,56 persen ke 27.716,43 indeks Hang Seng turun 198,79 atau 1,2 persen ke 16.358,52, indeks Shanghai terkoreksi 16,32 poin atau 0,53 persen ke 3.048,17, dan indeks Straits Times menguat 19,67 poin atau 0,63 persen ke 3.165,5.

Baca juga: Saham China ditutup merosot, indeks Shanghai tergerus 0,53 persen
Baca juga: Saham Asia naik saat investor pantau data inflasi dan pemilu sela AS
Baca juga: IHSG diproyeksikan datar di tengah beragamnya sentimen global

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022