Jakarta (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menargetkan setiap desa memiliki satu perpustakaan dalam rangka mendorong minat baca warga desa.

"Kemendes PDTT menargetkan depan satu desa satu perpustakaan, saat ini baru sekitar 31.000 desa yang memiliki perpustakaan," ujar Kepala Badan Pengembangan dan Informasi (BPI) Kemendes PDTT Ivanovich Agusta di sela penyelenggaraan Indonesia Internasional Book Fair (IIBF) di Jakarta, Rabu.

Dalam rangka mendukung satu desa satu perpustakaan, ia mengatakan, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar juga sudah menetapkan prioritas penggunaan Dana Desa, di antaranya untuk mendukung pembangunan perpustakaan desa.

"Jadi boleh menggunakan anggaran Dana Desa untuk menguatkan perpustakaan desa," tuturnya.

Baca juga: Pemprov Kalteng dorong swasta terlibat kembangkan perpustakaan desa

Dalam kesempatan itu, Ivanovich berharap, pameran IIBF dapat mendukung perpustakaan-perpustakaan yang ada di desa agar koleksinya bertambah.

"IIBF diharapkan bisa membawa buku-buku untuk masuk ke desa," ucapnya.

Dalam pameran IIBF yang diselenggarakan di Hall B Jakarta Convention Center pada 9-13 November 2022 itu, Kemendes PDTT memamerkan sebanyak 101 judul buku yang sedianya akan dibagikan gratis kepada masyarakat.

"Buku-buku itu menginformasikan hasil-hasil pembangunan desa," kata Ivanovich.

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan pameran buku merupakan ajang mengampanyekan buku sebagai nadi kehidupan sebuah bangsa sekaligus proses dialog antara penulis dengan pembaca.

"Ini akan menghindarkan kesalahan tafsir terhadap sebuah ilmu, sekaligus membantu penulis untuk mendapatkan input untuk perbaikan karyanya," ujar Gus Halim, demikian ia biasa disapa.

Menurutnya, buku adalah media mendialogkan dan mentransformasikan gagasan.

Atas dasar itu, disela-sela kesibukannya ia juga menulis beberapa artikel dan menerbitkan buku berjudul SDGs Desa yang sekaligus menjadi kebijakan atau pedoman dalam membangun desa di seluruh Indonesia.
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022