Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melatih para penggerak wisata desa menjadi pelaku wirausaha yang andal di daerah masing-masing.

"Melalui pelatihan bagi pelaku wisata, peserta yang merupakan penggerak pariwisata di desa masing-masing akan dilatih menjadi wirausaha yang andal melalui empat materi pembelajaran meliputi Manajemen SDM, Digital Marketing, Digital Keuangan, dan Business Plan, " ujar Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini Mohamad Paham dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.

Pelatihan bagi pelaku pariwisata dalam rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0. Setelah menyelesaikan seri pelatihan berupa pengembangan inovasi produk dan kapasitas bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, pelatihan dilanjutkan dengan pengembangan kewirausahaan desa wisata.

Pelatihan menyasar pelaku pariwisata berasal dari delapan desa wisata di sekitar Destinasi Super Prioritas Danau Toba, yaitu Desa Wisata Silalahi Pagar Batu, Desa Wisata Lumban Silintong, Desa Wisata Siboruon (Kabupaten Toba), Desa Wisata Papande, Desa Wisata Aritonang, dan Desa Wisata Sibandang (Kabupaten Tapanuli Utara), serta Desa Wisata Merek dan Desa Wisata Tongging (Kabupaten Karo).

Baca juga: Menparekraf: Pengelolaan sampah di desa wisata tanggung jawab bersama

Usai menuntaskan pelatihan, lanjutnya, peserta akan diminta menyusun proposal program pengembangan pariwisata di desa masing-masing dan mendapatkan pendampingan dari para master trainer.

Dia juga meneruskan pesan Menparekraf  Sandiaga Uno untuk menjaga kualitas kerja dalam membangun sektor pariwisata yaitu dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara Sasma Hamonangan Situmorang mengapresiasi pelatihan yang diberikan sebagai bentuk keseriusan pemerintah mendukung percepatan pembangunan dan pengembangan pariwisata.

Baca juga: Pemerintah terus dorong pengembangan desa wisata berdaya saing global

Oleh karena itu, ia meminta peserta mengikuti pelatihan dengan bersungguh-sungguh dengan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Ia juga menyatakan komitmen mendorong implementasi dari pelatihan ini di desa wisata masing-masing,

“Pemerintah daerah dan pemerintah desa akan melakukan pembinaan bagaimana para pelaku pariwisata dapat mengimplementasikan apa yang didapatkan selama pelatihan,” kata dia.

Rangkaian pelatihan dalam Kampanye Sadar Wisata 5.0 bagi para pelaku pariwisata untuk tahun 2022 menyasar 65 desa wisata yang berada di enam destinasi prioritas pariwisata, meliputi Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Bromo-Tengger-Semeru, Lombok, Labuan Bajo, dan Wakatobi.

Peserta nantinya akan mendapatkan bimbingan untuk mempresentasikan proyek pengembangan pariwisata bagi kampung atau desa wisata masing-masing. Kemenparekraf juga akan melakukan pendampingan berupa kunjungan dan asesmen ke desa wisata, serta menggelar acara apresiasi untuk memberikan penghargaan bagi pelaku pariwisata dengan program pengembangan desa wisata terbaik.

Baca juga: Menparekraf berharap Tebing Breksi dapat buka peluang usaha masyarakat
Baca juga: Konsistensi pemerintah lindungi usaha ekonomi kreatif

Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022