Jakarta (ANTARA) - Nissan Motor Co di Amerika Serikat mengatakan bahwa masalah rantai pasokan akan memaksa mereka untuk memangkas produksi bulan ini di pabrik perakitan Canton, Mississippi.

Produsen mobil Jepang itu mengatakan akan memangkas beberapa hari produksi pada November untuk truk pikap Titan dan Frontier serta sedan Altima-nya. Pemotongan, yang dilaporkan sebelumnya oleh Automotive News, diperkirakan juga akan dilakukan pada bulan Desember.

Sebuah memo kepada dealer yang dilihat oleh Reuters mengatakan pemotongan itu dilakukan karena gangguan rantai pasokan terkait dengan kekurangan chip semikonduktor yang sedang berlangsung di industri.

Nissan memberi tahu dealer bahwa meskipun ada pemotongan, total pengiriman ke pengecer diperkirakan masih meningkat dari kuartal ke kuartal.

Nissan juga mengatakan bahwa awal penjualan yang telah lama ditunggu-tunggu untuk kendaraan listrik Nissan generasi berikutnya akan dimulai sebelum akhir tahun kalender karena perusahaan menargetkan 40 persen penjualan kendaraan listrik pada 2030.

Nissan menolak untuk menentukan berapa banyak unit produksi yang akan hilang. Hingga 30 September, penjualan Nissan AS turun 31 persen menjadi sekitar 538.000 unit.

Email ke dealer mengatakan bahwa total persediaan dealer Nissan telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 60 hari terakhir dan naik (sekitar) 70 persen dibandingkan dengan waktu yang sama tahun lalu.

Sam Fiorani, kepala perusahaan peramalan produksi AutoForecast Solutions, memperkirakan waktu henti yang diumumkan akan menghapus sekitar 9.000 unit produksi pada bulan November dan Desember, dan berpotensi lebih banyak lagi.

Kekurangan chip yang terus-menerus selama dua tahun terakhir telah mempengaruhi segalanya mulai dari mobil, mesin cuci hingga video game dan senjata. Demikian seperti disiarkan Reuters, Kamis.

Baca juga: Nissan disebut ingin gabung Mitsubishi di 2019 demi hindari Renault

Baca juga: Mitsubishi belum putuskan berinvestasi di unit EV baru Renault

Baca juga: Renault mau kurangi saham di Nissan?
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022