Ketujuh pasien COVID-19 itu berada di ruang isolasi, karena mengidap komorbid, salah satunya penyakit jantung
Mataram (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat merawat tujuh pasien COVID-19 merupakan warga lanjut usia dan memiliki komorbid.

"Ketujuh pasien COVID-19 itu berada di ruang isolasi, karena mengidap komorbid, salah satunya penyakit jantung," kata Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Mataram dr Hj Eka Nurhayati di Mataram, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan menyikapi Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Nusa Tenggara Barat, per 9 November 2022, mencatat tambahan kasus COVID-19 di Kota Mataram sebanyak 29 kasus, sehingga pasien COVID-19 yang masih isolasi tercatat 154 orang.

Namun demikian, pasien yang terpapar COVID-19 tersebut sebagian besar melakukan isolasi mandiri karena bergejala ringan, bahkan tanpa gejala sehingga direkomendasikan isolasi mandiri di rumah masing-masing.

"Jadi dari 154 orang yang terpapar COVID-19, yang kita rawat hanya tujuh orang karena komorbid. Tapi mungkin ada juga di RS provinsi atau swasta lainnya," katanya.

Baca juga: RSUD Mataram: 80 persen nakes sudah divaksinasi penguat tahap dua

Baca juga: RSUD Mataram jamin tidak ada manipulasi data hasil PCR calon haji


Menurutnya, dengan adanya tujuh pasien COVID-19 yang dirawat tersebut, menarik perhatian Dinkes Provinsi NTB untuk datang berkunjung ke RSUD Kota Mataram.

"Tim dari Dinkes NTB juga memeriksa kondisi pasien dan dinilai masih normal dan bisa tangani oleh rumah sakit. Dinkes bilang masih aman," katanya.

Terkait dengan itu, tim RSUD Kota Mataram terus memantau perkembangan ketujuh pasien COVID-19 tersebut agar bisa segera sembuh dan tidak menular.

Sementara untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19, pihak RSUD Kota Mataram telah menyiapkan dua lantai ruang isolasi.

"Pasien COVID-19, kita rawat di ruang isolasi khusus dan kita juga siapkan ruang operasi pasien khusus untuk COVID-19," katanya.

Menyinggung tentang kebutuhan layanan perawatan pasien COVID-19 di RSUD Kota Mataram, Eka menyebutkan, sejauh ini masih aman. Baik itu terkait ketersediaan obat maupun oksigen masih tersedia.

"Insya Allah, semua aman semua dan tidak ada yang mengkhawatirkan untuk saat ini," katanya.

Baca juga: Museum NTB gelar Pameran Temporer sambut WSBK 2022

Baca juga: Dinkes: tren kasus DBD di Mataram turun

 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022