Jakarta (ANTARA) - Balapan penultima musim 2022 akan menghadirkan kembali format sprint race di Brazil untuk mengawali balapan utama Grand Prix Sao Paulo yang menjadi seri ke-21 kejuaraan dunia F1 tahun ini.

Meskipun Autodromo Jose Carlos Pace yang berlokasi di Interlagos menjadi salah satu sirkuit terpendek di kalender, namun trek sepanjang 4,309km itu memiliki sektor yang dapat dilalui mobil dalam kecepatan penuh serta memanfaatkan peluang menyalip pada akhir dua zona DRS.

Tim dan pebalap akan dihadapkan tantangan menyeimbangkan kecepatan dengan downforce yang tinggi untuk menaklukkan sirkuit di Interlagos itu.

Baca juga: Hamilton ingin ulangi kemenangan balap di "kampung halaman" Brazil

Profil Autodromo Jose Carlos Pace
Panjang lintasan: 4,309km
Rekor lap: 1:10,540 (Valtteri Bottas, Mercedes, 2018)
Jarak total balapan: 305,909km (71 lap)
Juara 2021: Lewis Hamilton (Mercedes)
Lap tercepat 2021: Sergio Perez (Red Bull) 1:11,010

Balap pada akhir pekan nanti akan menjadi Grand Prix Sao Paulo kedua dan balap kejuaraan dunia ke-49 yang digelar di Brazil, demikian statistik FIA.

Menyusul satu balapan bukan kejuaraan yang digelar pada 1972, Grand Prix Brazil pertama yang menjadi agenda kejuaraan dunia digelar pada 1973. Sejak itu, balapan di negara Amerika Latin tersebut rutin menjadi bagian kalender Formula 1, kecuali pada 2020 saat balapan ditiadakan karena pandemi COVID-19.

Brazil kembali menggelar balapan pada tahun lalu dengan tajuk baru yaitu Grand Prix Sao Paulo.

Baca juga: Ferrari Schumacher terjual lebih dari 13 juta dolar di Sotheby's

Dua sirkuit telah menjadi tuan rumah Grand Prix Brazil. Jacarepagua di Rio de Janeiro menggelar balapan pada 1978 dan pada 1981 hingga 1989. Sisanya bertempat di Interlagos, untuk pertama kalinya menggunakan layout trek sepanjang 7,9km dan sejak 1990 dipangkas menjadi 4,3km seperti yang dipakai saat ini.

Alain Prost menjadi pebalap paling sukses di GP Brazil dengan enam kemenangan, sedangkan Michael Schumacher adalah penguasa Interlagos dengan catatan empat kemenangan.

McLaren menjadi tim paling dominan di Brazil dengan 12 kemenangan, unggul satu dari Ferrari. Namun, pabrikan Italia itu memiliki jumlah kemenangan terbanyak di Interlagos yaitu sembilan kali dibanding delapan yang dipegang McLaren.

McLaren merayakan kemenangan ke-100 di sirkuit tersebut ketika Ayrton Senna menjuarai balapan di kampung halamannya pada 1993.

Di grid musim ini, tiga pebalap merupakan pemenang di Interlagos. Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton masing-masing telah menang tiga kali di sana. Vettel menang pada 2010 dan 2013 ketika masih berseragam Red Bull dan pada 2017 yang menjadi kemenangan terkini Ferrari di Brazil.

Sedangkan Hamilton menang untuk Mercedes pada 2016, 2018, dan 2021. Max Verstappen sementara itu mempersembahkan kemenangan bagi Red Bull pada 2019.

Interlagos dianggap sebagai sirkuit yang memudahkan overtaking, tapi juga sangat membantu para pebalap yang start baris terdepan. Sejak 1990, 24 dari 31 balapan telah dimenangi mereka yang start dari baris terdepan, dan oleh polesitter 14 kali.

Hamilton akan menjalani start GP ke-309 dalam kariernya, membuatnya unggul dari Schumacher dan menyamai capaian Jenson Button, yang berada pada peringkat empat sepanjang masa setelah Fernando Alonso (357), Kimi Raikkonen (353) dan Rubens Barrichelo (326).

Baca juga: Vandoorne gabung Aston Martin F1 sebagai pebalap cadangan musim depan

Pierre Gasly dan Carlos Sainz meraih podium perdana mereka di sirkuit tersebut setelah finis P2 dan P3 pada 2019.

Interlagos menjadi sirkuit yang untuk kedua kalinya menjadi arena sprint race, yang akan digelar untuk enam kalinya dalam sirkus Formula 1 dalam dua musim terakhir.

GP Emilia Romagna dan Austria menggelar dua sprint sebelumnya pada musim ini, sedangkan GP Inggris, Italia dan Sao Paulo tahun lalu menjadi arena perkenalan balapan sepanjang 100km tersebut.

Verstappen menjadi raja sprint dengan meraih tiga kemenangan di Inggris, Emilia Romagna dan Austria, sedangkan Bottas dua kali menang.

Setelah gelar konstruktor dan pebalap direbut Red Bull dan Verstappen, Mercedes sekarang bersaing dengan Ferrari untuk peringkat dua klasemen. Pabrikan Italia itu unggul 40 poin dengan 96 poin diperebutkan dari Brazil hingga seri pemungkas musim Abu Dhabi.

Alpine dan McLaren dipisahkan tujuh poin dalam perebutan peringkat empat, sedangkan Aston Martin tertinggal empat poin dari penghuni peringkat enam Alfa Romeo.

Sementara itu, Verstappen berpeluang menajamkan rekor kemenangan pada musim ini menjadi 15 kali sedangkan Red Bull mengincar kesuksesan secara beruntun dalam 10 balapan.

Apabila mereka berhasil, maka di Yas Marina Red Bull akan menyamai capaian McLaren pada 1988 dengan 11 kemenangan beruntun dalam satu musim sebelum menuju ke 2023 untuk mengejar rekor sepanjang masa Ferrari yang memenangi 14 balapan secara beruntun pada 1952-53.

Baca juga: Duet Ferrari sebut balapan di ketinggian penyebab hilangnya performa

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022