Ambon (ANTARA News) - Polisi mengamankan dua bendera kelompok separatis Republik Maluku Selatan (RMS) pada Selasa pagi di Kota Ambon bertepatan dengan HUT ke-55 gerakan itu. Wartawan ANTARA di Ambon melaporkan, dua bendera RMS yang lebih dikenal dengan sebutan "benang raja" itu dikibarkan pada puncak pohon di dua lokasi berbeda yakni di belakang Poliklinik RSUD Dr. Haulussy, Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe dan di kawasan Gang Singa, Belakang Soya, Kecamatan Sirimau. Dua bendera itu diperkirakan telah dikibarkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab, Selasa dinihari, saat ibukota Provinsi Maluku itu sementara diguyur hujan lebat dan baru terlihat oleh masyarakat serta aparat kepolisian saat matahari terbit. Dua bendera dengan komposisi warna merah (dominan), biru, putih dan hijau itu, kemudian diturunkan dari pohon dengan dibantu masyarakat, kemudian dibawa ke Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau (PP) Lease untuk dijadikan barang bukti. Sejauh ini belum diketahui oknum pengibar bendera tersebut, di mana puluhan personil intel Polres Ambon dan Polda Maluku serta TNI dikerahkan untuk menyelidikinya guna ditangkap dan diproses hukum sesuai perbuatannya. Beberapa kendaraan patroli yang mengangkut puluhan personil polisi serta sejumlah personil polisi berpakaian sipil dengan menggunakan sepeda motor masih terlihat melakukan patroli pada beberapa kawasan yang dicurigai rawan untuk memastikan ada-tidaknya bendera separatis itu dikibarkan. Begitupun satu unit helikopter milik Polda Maluku juga terlihat berputar-putar diatas wilayah kota Ambon untuk memantau situasi termasuk mendeteksi kemungkinan adanya bendera "benang raja" yang dikibarkan para pendukungnya dan belum diamankan aparat keamanan, terutama pada kawasan perbukitan dan sulit dijangkau dengan kendaraan. Suasana Kota Ambon, Selasa pagi, tampak ramai oleh warga yang baru selesai melakukan pengamanan swakarsa di lingkungannya masing-masing. Mereka hanya melayangkan pandangannya ke arah perbukitan dan pepohonan untuk memastikan ada tidaknya bendera yang dikibarkan. Personil TNI maupun Polri yang semalam suntuk melakukan penjagaan dan patroli, terlihat sangat santai pada pos masing-masing sambil menikmati sarapan dan bercengkrama dengan sesama rekannya. Sementara itu, sebuah ledakan bom terdengar di perbatasan antara Desa Halong Kecamatan Gaguala dan Kawasan Air Kuning, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Selasa dinihari sekitar pukul 00.30 WIT, di mana ledakannya terdengar hingga ke desa Passo, namun masyarakat tidak terpengaruh. Kendati bendera RMS dikibarkan bersamaan dengan peringatan HUT organisasi separatis itu, namun situasi dan kondisi keamanan di wilayah bekas konflik sejak 1999 itu, terlihat kondusif dan aman, di mana berbagai aktivitas masyarakat berjalan seperti biasanyanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006