tidak lepas dari peran pemerintah dalam mendorong transformasi perekonomian melalui Undang- Undang Cipta Kerja serta penanganan pandemi COVID-19 secara optimal selama dua tahun terakhir
Jakarta (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Jakarta mencatat keberhasilan meningkatkan realisasi investasi Januari sampai dengan September sebesar 50,2 persen di banding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Peningkatan realisasi investasi tidak lepas dari peran pemerintah dalam mendorong transformasi perekonomian melalui Undang- Undang Cipta Kerja serta penanganan pandemi COVID-19 secara optimal selama dua tahun terakhir," kata Kepala DPMPTSP DKI Jakarta Benni Aguscandra dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Benni mengungkapkan  berdasarkan catatan Kementerian Investasi/ BKPM, disebutkan bahwa realisasi investasi di DKI Jakarta periode Januari sampai September 2022 sebesar Rp108,9 triliun yang meningkat 50,2 persen dibandingkan tahun 2021 dengan nilai Rp72,5 triliun pada periode yang sama.

Realisasi Investasi tahun 2022 itu memiliki rincian realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) periode Januari sampai September tahun 2022 sebesar Rp64,8 triliun, sedangkan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 3,1 miliar dolar AS atau Rp44,1 triliun.

"Dengan capaian tersebut, kami optimistis DKI Jakarta mampu mencapai target realisasi sebesar Rp124,5 triliun pada akhir tahun sesuai target yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja (Perkin) DPMPTSP DKI 2022," tutur Benni.

Sementara itu, Benni mencatat untuk realisasi investasi PMA dan PMDN Provinsi DKI Jakarta Triwulan III (Juli - September) Tahun 2022 sendiri, tercatat mencapai Rp28,4 triliun yang terdiri dari PMA sebesar 0,97 miliar dolar AS atau setara dengan Rp14 triliun dan PMDN sebesar Rp14,4 triliun.

Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, jumlah realisasi investasi yang diperoleh adalah Rp23,9 triliun.

"Dengan demikian, telah terjadi peningkatan nilai realisasi investasi sebesar 18,8 persen pada triwulan ketiga di tahun ini," ucapnya.

Benni menambahkan untuk sektor usaha terbesar realisasi PMA pada Triwulan III tahun 2022 terdiri dari: sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; sektor jasa lainnya; sektor perdagangan dan reparasi; dan sektor pertambangan.

"Sementara itu, untuk sektor usaha terbesar dalam realisasi PMDN terdiri dari: sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi; sektor perdagangan dan reparasi; sektor jasa lainnya; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta sektor pertambangan," tutur Benni.

Bila dirincikan berdasarkan wilayah kota administrasi di DKI Jakarta, pada periode Januari sampai dengan September 2022, realisasi investasi PMA dan PMDN terbesar berada di Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan realisasi investasi sebesar Rp53,6 Triliun.

Disusul oleh Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar Rp21,19 triliun, di urutan ketiga ditempati Kota Administrasi Jakarta Timur yang mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp17,76 triliun, selanjutnya Kota Administrasi Jakarta Utara dengan nilai Rp9,22 triliun.

Kemudian Kota Administrasi Jakarta Barat sebesar Rp7,13 triliun dan terakhir Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu dengan realisasi investasi sebesar Rp684 juta.
Baca juga: Realisasi investasi dalam negeri di Jakarta capai Rp64,8 triliun
Baca juga: Imigrasi tangkap tiga warga Sri Lanka diduga lakukan investasi fiktif
Baca juga: Luhut yakin pertengahan 2023 kereta cepat Jakarta-Bandung beroperasi
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022