Kami melakukan transformasi pinjaman digital sehingga menyalurkan kredit multiguna dan kredit mikro sekarang ini bisa dilakukan secara daring
Jakarta (ANTARA) -
Manajemen Bank DKI menyatakan keberhasilan menorehkan kinerja positif pada kuartal III tahun 2022 seiring keberhasilan melakukan adaptasi dalam menjalankan kegiatan bisnis selama pandemi COVID-19.
 
Bahkan, kinerja tersebut melebihi BPD lain berdasarkan pada tujuh indikator rasio keuangan, yakni CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return on Equity), LDR (Loan to Deposits Ratio), BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional), Net Interest Margin (NIM), dan Giro Wajib Minimum (GWM).
 
"Melalui kecukupan modal tersebut, Bank DKI dapat menyalurkan kredit namun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," kata Direktur Ritel dan Syariah Bank DKI Babay Parid Wazdi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat malam.
 
Babay juga mengungkapkan dalam menghadapi tahun 2023, Bank DKI telah menyiapkan strategi transformasi di beberapa lini, yakni transformasi bisnis, transformasi IT, dan transformasi sumber daya manusia yang dilakukan dalam menjaga pertumbuhan bisnis Bank DKI.
 
"Kami melakukan transformasi pinjaman digital sehingga menyalurkan kredit multiguna dan kredit mikro sekarang ini bisa dilakukan secara daring. Di bidang SDM, kita bahkan membentuk pusat pembelajaran untuk menggodok SDM Bank DKI. Bahkan kita ingin SDM kita menjadi sumber daya untuk DKI dan nasional," ucap Babay.
 
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi menyampaikan sampai dengan kuartal III tahun 2022, Bank DKI membukukan pertumbuhan Laba bersih sebesar 28,83 persen secara tahunan (YoY), dari semula sebesar Rp564 miliar pada September 2021, menjadi sebesar Rp726 miliar pada September 2022.
 
Selain itu, Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,82 persen secara tahunan (YoY), dari sebelumnya Rp36,9 triliun di September 2021 menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022.
 
Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dari semula 2,93 persen pada September 2021, menjadi 1,81 persen pada September 2022 dengan Loan at Risk (LAR) 13,68 persen yang sebelumnya 17,32 persen di periode sama tahun lalu.
 
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Arie menyampaikan bahwa Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,51 persen, dari semula sebesar Rp47,1 triliun pada September 2021, menjadi sebesar Rp60,9 triliun pada September 2022.
 
Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset sebesar 26,90 persen dari semula Rp59,29 triliun pada September 2021, menjadi Rp75,24 triliun pada September 2022.
 
"Kemampuan Bank DKI untuk bertahan, bahkan memberikan pertumbuhan yang positif di tengah pandemi COVID-19 menjadi indikator keberhasilan dari program Transformasi 5.0 yang telah diinisiasi Bank DKI sejak tahun 2021," kata Arie.
 
Raih Penghargaan
 
Dengan kinerja yang positif tersebut, Bank DKI akhirnya berhasil menyabet penghargaan sebagai bank daerah terkuat dari sisi modal atau the strongest big regional bank by capital dalam gelaran CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta.
 
Babay Parid Wazdi yang menerima penghargaan tersebut, mengatakan bahwa hal ini menjadi simbol optimisme atas capaian kinerja yang diraih oleh seluruh insan Bank DKI.
 
"Apresiasi dan terima kasih kami berikan kepada nasabah, mitra kerja, maupun pemangku kepentingan yang senantiasa meletakkan kepercayaannya kepada produk dan layanan Bank DKI sehingga kami dapat terus tumbuh di tengah pandemi COVID-19," ujarnya.
 
Menurut Arie Rinaldi, penghargaan ini sekaligus menjadi penyemangat bagi Bank DKI untuk terus berinovasi, dan melanjutkan transformasi yang dimulai sejak tahun 2021 dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada nasabah.
 
"Dan juga turut mampu berkontribusi dalam mendorong laju perekonomian Indonesia di tengah dan pasca pandemi COVID-19," ucapnya.
 
CNBC Indonesia Awards ini, merupakan ajang penghargaan kepada pelaku di berbagai industri yang berhasil beradaptasi di tengah pandemi.
 
Penghargaan ini diraih karena Bank DKI dinilai mampu mempertahankan rasio kecukupan modal yang tergolong tinggi. Rasio pengungkit Bank DKI juga dinilai yang paling sehat jika dibandingkan dengan bank sejenis yang dapat digunakan untuk mendukung strategi ekspansi perseroan.
 
Penghargaan CNBC Awards 2022 ini menambah panjang penghargaan yang telah diterima Bank DKI. Di mana, sepanjang tahun 2022 Bank DKI telah menerima sebanyak 24 penghargaan, seperti penghargaan sebagai TOP BUMD Awards 2022, Indonesia Best BPD Awards 2022, serta dinobatkan sebagai peringkat 15 dari 20 Bank Terbaik versi majalah Forbes Indonesia.
 
Fidri Arnaldy selaku Direktur Utama Bank DKI juga dinobatkan dalam TOP 100 CEO oleh Majalah Infobank.
Baca juga: Bank DKI catatkan kinerja positif hingga kuartal ketiga 2022
Baca juga: Sistem bayar digital RSUD Cengkareng guna permudah pasien
Baca juga: OJK dukung kolaborasi BPD DKI-BPD Maluku Malut

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022