Surabaya (ANTARA News) - Lembaga bantuan internasional Amerika Serikat (USAID) bakal mengakhiri bantuannya kepada Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) pada September 2006 yang dinilai berhasil mempromosikan KB dan menyosialisasikan keluarga kecil dan sejahtera. Wakil Direktur USAID Indonesia, Robert Cunnane, mengemukakan hal itu dalam Lokakarya "Diseminasi Peningkatan Kualitas dan Akses Pelayanan KB Melalui Pendekatan Manajemen dan Teknis Teruji" di Surabaya, Selasa, yang diikuti 190 kabupaten/kota dan 13 provinsi. "Selama lebih dari 35 tahun, USAID telah menjalin kemitraan yang erat dengan BKKBN dalam mengembangkan salah satu program KB yang paling berhasil di dunia. Program KB di Indonesia secara signifikan telah membantu meningkatkan kesehatan ibu dan anak dengan merencanakan jarak kelahiran," paparnya. Pada tahun 1980, hanya 26 persen pasangan menikah yang menggunakan kontrasepsi. Dan, USAID mencatat kini lebih dari 60 persen pasangan nikah di Indonesia telah menggunakan kontrasepsi dengan kualitas pelayanan juga telah meningkat dramatis dalam pemberian konseling, kepuasan klien dan akses yang lebih baik. "Para ahli dari seluruh dunia mengacu kepada Indonesia atas kepemimpinannya dalam bidang KB, karena telah menjadi contoh keberhasilan pelaksanaan KB. Indonesia merupakan salah satu negara yang pertama kali bekerja sama secara erat dengan para pemuka agama," ungkapnya. Cunnane mengemukakan, kendati USAID akan mengakhiri bantuannya kepada BKKBN, namun kemitraan yang telah terjalin erat akan tetap berlanjut pada masa yang akan datang. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006