Tiket ke final turnamen berhadiah total 10 ribu dolar AS itu didapat Syabda setelah mengalahkan Liu Liang asal China pada semifinal yang berakhir dengan skor 16-21, 21-11, 21-14.
Pada final, Minggu, Syabda akan kembali berhadapan dengan pemain China, Lei Lan Xi.
Baca juga: Syabda Perkasa incar 100 besar dunia BWF tahun ini
“Besok itu merupakan pertemuan pertama saya (dengan Lei Lan Xi).Jadi setelah pertandingan ini, saya akan berdiskusi dengan pelatih bagaimana pola permainan lawan dan harus bermain apa. Yang utama, saya siapkan stamina dan pikirannya dulu dipulihkan supaya besok bisa memberikan permainan yang terbaik," tutur Syabda dikutip keterangan tertulis PBSI yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, tiga rekan Syabda belum mampu melangkah hingga partai puncak. Bobby Setiabudi, Stephanie Widjaja, dan Muhammad Juan Elgiffani/Muhammad Nendi Novatino sama-sama harus takluk di tangan pemain China pada babak semifinal.
Tunggal putri Indonesia Stephanie sebenarnya berhasil merebut gim pertama. Namun akhirnya tetap harus takluk kepada Gao Fang Jie asal China dengan skor 22-20, 18-21, 10-21.
Menurut Stephanie, Gao Fang Jie yang memiliki postur jangkung itu selalu menjadi kendala bagi dia. Selain memiliki jangkauan, lawan juga disebut memiliki keunggulan lain berupa serangan tajam dari garis belakang.
Baca juga: Syabda harapan tunggal putra di Indonesia International Challenge
"Karena punya tubuh tinggi, itu menjadi keunggulan lawan. Jadi dia bisa menang di jangkauan dan bola belakangnya memang tajam-tajam," ujar Stephanie.
Dengan kekalahan yang diderita para pemain Indonesia, China pun mendominasi pertandingan besok dengan mengirimkan tujuh wakilnya ke seluruh nomor pertandingan final Malaysia International Series 2022. Tim Negeri Tirai Bambu bahkan sudah memastikan dua gelar nomor ganda campuran dan ganda putri menyusul laga All China Final.
Pada nomor lainnya, China akan menghadapi Taiwan pada final tunggal putri dan pasangan Malaysia pada nomor ganda putra.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022
