Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen khawatir dengan kecepatan Red Bull di Interlagos, Brazil setelah dipaksa menyaksikan kemenangan George Russell dari tim Mercedes saat sprint race, Sabtu.

Verstappen mengawali sprint ketiga musim ini dari P2 dengan menggunakan ban medium di saat sebagian besar pebalap memilih soft.

Hanya perlu tiga lap bagi sang pebalap Belanda untuk mengambil alih pimpinan lomba dari pebalap tim Haas Kevin Magnussen.

Namun Verstappen tak mendapatkan grip dan kecepatan yang cukup untuk menjaga posisinya sehingga disalip Russell pada lap ke-14 dari balapan sepanjang 24 putaran itu.

Baca juga: Russell raih kemenangan perdana di F1 setelah menangi sprint di Brazil

Verstappen kemudian mendapat tekanan dari Carlos Sainz sebelum sang pebalap Ferrari menyalipnya, hingga keduanya sempat bersenggolan yang menyebabkan sang pebalap Red Bull mengalami kerusakan sayap depan.

Verstappen sekali lagi kehilangan posisinya dan terlempar dari zona podium ketika Lewis Hamilton melakukan manuver overtaking untuk finis tiga besar hari itu.

"Lebih sulit dari yang kami kira," kata Verstappen yang finis P4 di sprint jelang GP Sao Paulo tersebut.

"Saya tidak mengira mendapatinya (degradasi ban). Kemudian dengan ban soft kami tidak bisa cukup cepat, jadi kami jelas kewalahan untuk menjaga umur ban.

"Ini hal yang harus kami perbaiki untuk besok. Meskipun tidak banyak yang bisa kami perbuat tapi itu bisa lebih buruk dari ini... Saat ini (Mercedes) terlihat tak terkalahkan, tapi kami akan menganalisis semuanya."

Baca juga: Verstappen ingin format sprint race Formula 1 dirombak

Rekan satu tim, Sergio Perez start P9 di sprint dan finis lima besar. Sang pebalap Meksiko juga mewaspadai kecepatan Mercedes untuk balapan penultima musim pada Minggu besok.

"Kami mampu finis lima besar, itu bagus," kata Perez dikutip laman resmi Formula 1. "Tapi saya rasa saya lebih khawatir soal besok karena kecepatan kami tidak terlihat baik.

"Saya sangat terkesan dengan kecepatan Mercedes. Mereka sangat cepat... Jadi banyak hal yang harus dipelajari untuk besok."

Bos tim Red Bull Christian Horner menyatakan ban soft akan menjadi opsi yang lebih baik bagi Verstappen, namun tetap berharap sisa ban soft yang tak mereka gunakan akan membantu tim saat balapan nanti.

"Kami merasa jarak tempuh ban soft sedikit terbatas, jadi kami memutuskan untuk start dengan medium. Apabila kami bisa menyintas 12 lap pertama, paruh kedua sprint akan jauh lebih nyaman," kata Horner.

"Setelah paruh pertama balapan, kami justru mendapati degradasi yang lebih buruk ketimbang soft dan Mercedes memiliki mobil yang sangat cepat hari ini dan kami tak bisa melawannya.

"Ban soft akan lebih baik bagi kami hari ini. Tapi keuntungannya adalah kami memiliki satu set ekstra untuk balapan besok. Apa yang kami korbankan hari ini secara strategi semoga bisa terbalaskan besok."

Baca juga: Magnussen klaim pole perdana di F1 dalam drama kualifikasi di Brazil
 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022