Tim penyelamat (rescuer) SAR Gorontalo Utara, Muhamad Anas, di Gorontalo, Ahad, mengatakan pihaknya mengalami kesulitan memasuki Desa Milango, mengingat ketinggian banjir lebih dari 1 meter.
Kondisi cukup gelap, hujan pun masih turun, ditambah lagi jalan sangat sempit dan berada dekat dengan hilir daerah aliran sungai Bubode.
Sehingga pihaknya harus berhadapan dengan arus deras banjir untuk memasuki wilayah tersebut.
Baca juga: Banjir rendam wilayah Tomilito Gorontalo Utara
Baca juga: Polres Gorontalo Utara salurkan bantuan ke warga terdampak banjir
Namun, katanya, tim gabungan SAR, Kepolisan, TNI dan masyarakat, dapat menggunakan perahu karet dalam melakukan evakuasi warga ke tempat aman.
"Hal ini dilakukan, mengingat belum ada posko pengungsian yang disiapkan. Sehingga warga diungsikan ke rumah yang tidak terendam banjir," katanya.
Pihaknya kata Anas, berhasil mengevakuasi dua warga di Dusun Milango Bawah, dalam kondisi sakit untuk diungsikan ke tempat aman.
Dua desa terparah terendam banjir, tepatnya di Dusun Milango Bawah Desa Milango dan tiga dusun di Desa Leyao, memerlukan evakuasi warga malam ini juga.
"Kami bergerak dengan optimal, mengingat malam hampir larut dan kondisi cukup gelap," katanya pula.
Pihaknya berharap, proses evakuasi dapat berlangsung lancar, mengingat curah hujan masih tinggi.
Kepala Desa Leyao, Arfan Muhsin, berharap, evakuasi warga dilakukan dengan cepat, khususnya para lanjut usia, balita, anak-anak dan ibu hamil.
"Kami memerlukan bantuan selimut, air bersih dan makanan siap saji, mengingat banjir merendam wilayah ini sejak Ahaf sore," katanya.
Sebanyak 210 kepala keluarga, dipastikan Arfan, terdampak banjir mengingat seluruh permukiman di desa itu terendam.*
Baca juga: BPBD Gorontalo Utara tetapkan status siaga bencana banjir
Baca juga: Gubernur pantau banjir di Gorontalo Utara
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022