Pelonggaran terbaru dalam persyaratan karantina tentu saja merupakan langkah ke arah yang benar, tetapi pasar kemungkinan perlu melihat pelonggaran lebih lanjut jika antusiasme baru-baru ini ingin dipertahankan
Singapura (ANTARA) - Harga minyak menguat hampir satu persen pada awal perdagangan Asia pada Senin, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya karena China melonggarkan beberapa protokol COVID-19 yang ketat, memicu harapan pemulihan dalam kegiatan ekonomi dan permintaan di importir minyak mentah utama dunia tersebut.

Harga minyak mentah berjangka Brent terangkat 87 sen atau 0,9 persen, menjadi diperdagangkan di 96,86 dolar AS per barel pada pukul 00.41 GMT, setelah naik 1,1 persen pada Jumat (11/11/2022).

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS diperdagangkan pada 89,76 dolar AS per barel, naik 80 sen atau 0,9 persen, setelah menutup sesi Jumat (11/11/2022) 2,9 persen lebih tinggi.

Harga-harga komoditas naik pada Jumat (11/11/2022) setelah Komisi Kesehatan Nasional China menyesuaikan tindakan pencegahan dan pengendalian COVID-nya. Tetapi kasus COVID naik di China selama akhir pekan.

"Perubahan arah kebijakan ini akan membantu membatasi kekhawatiran penurunan dari pendekatan restriktif yang berlarut-larut untuk aktivitas di dalam negeri, tetapi itu tidak menghilangkan permintaan langsung yang terpukul dari penguncian saat ini," kata Stephen Innes dari SPI Asset Management dalam sebuah catatan.

Pembatasan pelonggaran termasuk mempersingkat waktu karantina untuk kasus kontak dekat dan pelancong masuk selama dua hari, serta menghilangkan penalti pada maskapai penerbangan karena membawa penumpang yang terinfeksi.

Baca juga: Harga minyak akhir pekan naik, pasca-China longgarkan pembatasan COVID

"Pelonggaran terbaru dalam persyaratan karantina tentu saja merupakan langkah ke arah yang benar, tetapi pasar kemungkinan perlu melihat pelonggaran lebih lanjut jika antusiasme baru-baru ini ingin dipertahankan," kata ING dalam sebuah catatan.

Permintaan China untuk minyak dari eksportir utama dunia Arab Saudi tetap lemah karena beberapa penyuling telah meminta untuk mengangkat lebih sedikit minyak mentah pada Desember.

Secara terpisah Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada Jumat (11/11/2022) bahwa India dapat terus membeli minyak Rusia sebanyak yang diinginkannya, termasuk dengan harga di atas mekanisme batas harga yang diberlakukan G7, jika India menghindari asuransi, keuangan, dan layanan maritim Barat yang terikat oleh pembatasan.

Namun, dolar yang lebih kuat menahan kenaikan harga minyak.

Gubernur Federal Reserve (Fed) AS Christopher Waller mengatakan akan membutuhkan serangkaian laporan lemah bagi bank untuk menghentikan langkahnya pada kenaikan suku bunga yang telah menaikkan dolar dan menekan harga komoditas yang dihargakan dalam greenback.

Di pulau Bali, Indonesia, menjelang KTT G20 Presiden AS Joe Biden dan Pemimpin China Xi Jinping akan bertemu langsung pada Senin untuk pertama kalinya sejak Biden menjabat.

Baca juga: Harga minyak naik di Asia, ditopang kekhawatiran resesi AS mereda


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022