TMC dilakukan untuk mencegah fenomena siklon tropis yang memicu tingginya curah hujan
Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mendukung konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

"Modifikasi cuaca ini dalam rangka mendukung G20 di Bali supaya berjalan lancar," kata Komandan Lanud Zainuddin Abdul Madjid, Kolonel Pnb R. Endri Kargono saat meninjau penerbangan pesawat modifikasi cuaca di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin.

Dalam operasi ini ada tiga pesawat Cassa yang diterbangkan untuk melakukan penebaran benih garam di wilayah Bali, dengan harapan hujan tidak terjadi di area lokasi G20. Sedangkan untuk personil yang terlibat itu sebanyak 30 anggota yang terdiri dari dua posko terpadu.

"Target modifikasi cuaca ini di Utara untuk mencegah awan masuk, supaya tidak terjadi hujan," katanya.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 13-16 November atau sampai kegiatan G20 selesai dilaksanakan di Bali.

Baca juga: Luhut apresiasi BMKG pasang alat pemantau cuaca di lokasi KTT G20

Baca juga: BMKG luncurkan versi terbaru aplikasi Infobmkg sukseskan KTT G20


Operasi ini dilakukan sesuai dengan target, ketika terjadi potensi hujan pesawat diterbangkan untuk melakukan penyemaian benih garam supaya tidak terjadi hujan.

"Semoga modifikasi cuaca ini berjalan aman dan G20 berjalan lancar dan sukses," katanya.

Sementara itu, Perekayasa Ahli Utama Riset Limnologi pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Tri Handoko mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka modifikasi cuaca untuk mendukung pengamanan G20 di Bali dengan harapan kegiatan tidak diganggu hujan.

Presiden Jokowi bersama kepala negara dalam G20 itu akan berkumpul di luar ruang terbuka, sehingga pihaknya berharap TNI AU ditugaskan untuk menciptakan kondisi tidak hujan di lokasi kegiatan G20.

"Ini supaya tidak hujan di lokasi kegiatan G20," katanya.

Ia mengatakan, ancaman potensi hujan pada musim hujan 2022/2023 ini cukup besar, sehingga dalam modifikasi ini ada empat pesawat yang dilibatkan yakni tiga dari TNI AU Bizam dan 1 dari TNI AU Banyuwangi untuk melakukan kolaborasi dalam kegiatan tersebut.

"Kita berharap operasi ini berhasil, supaya presiden dan kepala negara bisa melaksanakan kegiatan G20 dengan aman dan nyaman," katanya.

Terpisah, Lettu Penerbang Edwin Aldrin mengatakan, Tim Skadron 4 tergabung dalam unsur TMC yang bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk melakukan penyemaian garam bersama tim Teknologi Modifikasi cuaca (TMC) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Pesawat Cassa yang dimodifikasi itu mampu menampung konsol (penampungan garam) hingga 800 kilogram tiap pesawat. Selain itu, Pesawat Cassa ini dapat menyemburkan garam di ketinggian 7 ribu hingga 10 ribu kaki.

"TMC dilakukan untuk mencegah fenomena siklon tropis yang memicu tingginya curah hujan di wilayah Bali dan Lombok dalam mendukung kelancaran KTT G20 di Bali," katanya.

Baca juga: Layar informasi cuaca untuk antisipasi gempa dipasang di lokasi G20


Baca juga: BMKG sudah siapkan rencana kontingensi bencana selama KTT G20

 

Pewarta: Akhyar Rosidi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022