Jakarta (ANTARA) - CEO Stress Management Indonesia Coach Pris mengatakan, ketika orang tua dapat mendidik anak dengan tepat, maka otak anak dapat bekerja dengan benar dan anak menjadi lebih bahagia.

Menurut dia, ketika anak bahagia, mereka belajar dengan lebih cepat. Lalu, ketika anak dapat belajar dengan lebih cepat, maka prestasi mereka akan meningkat dan pastinya akan membanggakan orang tua dan orang-orang di sekitar.

Dia melalui keterangan persnya, Senin, lalu memberikan rahasia neurosains anak dapat cepat dalam belajar, salah satunya pemberian motivasi.

Baca juga: Manfaat "reward" bagi si buah hati menurut psikolog

Sebagian besar anak menyadari keterbatasan mereka sendiri dan oleh karena itu sering merasa cemas dan frustasi ketika mencoba melakukan sesuatu.

Orangtua harus membantu anak-anak mengatasi kekurangan dan menyadari potensi mereka, juga meyakinkan mereka bahwa mereka mampu untuk melakukan apapun yang mereka impikan.

Selain itu, dengan memberikan pendidikan yang tepat. Orangtua harus aktif mempromosikan kemampuan anak-anaknya dengan melibatkan mereka di sekolah, misalnya dengan memilih sekolah inklusif yang mendukung perkembangan anak sesuai dengan kekuatannya masing-masing.

Hal lainnya yakni mengajari pentingnya makna kehidupan. Menurut Pris, terkadang anak tidak antusias belajar karena takut melakukan kesalahan dan kurang memahami pentingnya kegiatan tersebut.

Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk mengajarkan dan berbicara kepada anak-anaknya tentang arti hidup. Misalnya, kegagalan bukanlah hal yang memalukan dan ilmu yang dipelajari akan berguna dalam bagi kehidupan.

Terakhir, mengajak anak aktif dalam komunitas. Bergabung dengan komunitas dapat memberikan dampak positif bagi orangtua dan anak. Dengan cara ini orangtua dan anak dapat bersosialisasi dan bermain bersama seperti selayaknya.

Pris mengingatkan, membesarkan dan mendidik anak adalah kewajiban setiap orangtua. Untuk itu, penting adanya mengetahui kekuatan anak sejak dini agar orang tua dapat mempengaruhi arah masa depannya.

Anak berkebutuhan khusus, yaitu anak yang mengalami keterbatasan atau pengecualian pada tingkat fisik, mental, intelektual, sosial atau emosional memiliki cara didik yang istimewa. Menurut dia, cara didik yang kurang sesuai memiliki efek yang mendalam pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

Baca juga: Polisi didik anak usia dini untuk patuhi rambu rambu lalulintas

Baca juga: Siti Fauziah: Guru juga bentuk karakter anak didik

Baca juga: Empat rahasia neurosains agar anak cepat dalam belajar

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022