Quickglam dalam siaran resmi pada Senin menyatakan bahwa teknologi coolsculpting sudah mendapatkan persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) sejak 2010 di Amerika Serikat.
dr Silvia, salah satu dokter klinik Quickglam menjelaskan coolsculpting menggunakan teknologi cryolipolisis yang mampu menghilangkan lemak secara permanen. Cyrolipolisis mampu menghancurkan lemak dengan suhu dingin minus 11 derajat celcius.
Setelah didinginkan, sel-sel lemak akan membeku atau mengkristal kemudian mati kemudian dibuang melalui drainase limfatik system.
Baca juga: Dokter ungkap sebab perempuan masih gemuk padahal sudah berolahraga
"Lemak dalam tubuh ada lemak visceral (lemak 0rgan) dan lemak subkutan. Ketika kita diet biasanya lemak visceral yang akan turun, namun lemak subkutan cenderung bertahan. Nah lemak subkutan inilah yang menjadi target coolsculpting," kata dr Silvia dalam keterangan resmi, Senin.
Pasien bisa mengeliminasi lemak pada bagian perut, paha, lengan, punggung, sampai lipatan dagu, dengan hasil yang bisa dirasakan setelah 1-2 bulan.
"Dalam sekali treatment, coolsculpting mampu mengurangi lemak bawah kulit hingga 25 persen. Hasil coolsculpting permanen karena sel lemak target akan hancur, berbeda dengan metode suntik yang biasanya sel lemaknya bisa membesar kembali jika terjadi penambahan berat badan.
Namun, pastikan Anda mencoba prosedur ini di klinik yang memiliki sertifikasi dengan dokter ahli. Proses coolsculpting yang dilakukan oleh dokter berpengalaman akan mempengaruhi hasil akhir shaping," kata dia.
Ia menambahkan, proses coolsculpting dilakukan dengan durasi kurang dari 1 jam, tidak membutuhkan anestesi, jarum suntik atau pembedahan.
Jika dibandingkan cara menurunkan berat badan konvensional, cryolipolysis menghilangkan lemak lebih cepat dengan hasil yang terlihat alami karena lemak yang berlebih dapat hilang secara bertahap.
"Klinik quickglam juga memadukan berbagai treatment slimming secara holistik dari konsultasi pola makan, penghitungan kalori, injeksi slimming, kavitasi, hingga coolsculpting," tambah dia.
Baca juga: Dokter: Atasi gastroparesis diabetik ringan dengan modifikasi diet
Baca juga: Mengenal bedah bariatrik, salah satu solusi bebas obesitas
Baca juga: Dokter: Diet seimbang sesuai usia baik bagi pertumbuhan anak
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022
